jfid – Indonesia adalah negara yang sering mengalami gempa bumi.
Hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Ketika lempeng-lempeng ini saling bergesekan, menekan, atau menjauh, maka terjadi pergerakan tanah yang disebut gempa bumi.
Dalam 24 jam terakhir, Indonesia telah mengalami 10 gempa bumi dengan magnitudo di atas 2 dan hingga 5,1.
Gempa bumi terkuat terjadi di Singaparna, Jawa Barat, dengan magnitudo 5,1 dan kedalaman 71 km.
Gempa bumi ini dirasakan oleh warga di sekitar lokasi, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa bumi lainnya terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Papua, dan lain-lain.
Berikut adalah daftar lengkap gempa bumi terbaru di Indonesia:
Waktu | Magnitudo | Kedalaman | Lokasi |
---|---|---|---|
31 Desember 2023, 09:22 WIB | 4,3 | 54 km | Ternate, Maluku Utara |
31 Desember 2023, 06:11 WIB | 4,4 | 514 km | Metinaro, Indonesia |
30 Desember 2023, 23:12 WIB | 5,1 | 71 km | Singaparna, Jawa Barat |
30 Desember 2023, 21:25 WIB | 5,0 | 10 km | Kupang, Nusa Tenggara Timur |
30 Desember 2023, 20:33 WIB | 4,4 | 224 km | Tobelo, Maluku Utara |
30 Desember 2023, 15:05 WIB | 4,7 | 140 km | Bima, Nusa Tenggara Barat |
30 Desember 2023, 10:47 WIB | 4,6 | 232 km | Gorontalo, Gorontalo |
29 Desember 2023, 23:14 WIB | 4,6 | 18 km | Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat |
29 Desember 2023, 22:02 WIB | 4,7 | 10 km | Tobelo, Maluku Utara |
29 Desember 2023, 21:11 WIB | 4,8 | 62 km | Tondano, Sulawesi Utara |
Gempa bumi yang terjadi di Indonesia tidak hanya berdampak pada kerusakan fisik, tetapi juga pada trauma psikologis bagi masyarakat yang mengalaminya.
Banyak orang yang merasa takut, cemas, stres, atau depresi setelah mengalami gempa bumi.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi, baik sebelum, saat, maupun sesudah gempa bumi terjadi.
Sebelum gempa bumi terjadi, masyarakat harus mengetahui kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya, apakah aman atau tidak dari ancaman gempa bumi.
Jika tidak aman, maka sebaiknya melakukan perbaikan atau penguatan struktur bangunan.
Selain itu, masyarakat juga harus menyiapkan perlengkapan darurat, seperti obat-obatan, air bersih, makanan, senter, radio, dan lain-lain.
Masyarakat juga harus mengetahui jalur evakuasi dan tempat penampungan yang aman jika terjadi gempa bumi.
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat harus tetap tenang dan tidak panik. Jika berada di dalam rumah, maka sebaiknya berlindung di bawah meja atau tempat yang kuat dan menjauh dari jendela, cermin, lemari, atau benda-benda yang mudah jatuh.
Jika berada di luar rumah, maka sebaiknya menjauh dari gedung, pohon, tiang listrik, atau benda-benda yang bisa roboh.
Jika berada di dalam kendaraan, maka sebaiknya berhenti di tempat yang aman dan tidak keluar dari kendaraan.
Sesudah gempa bumi terjadi, masyarakat harus segera mengecek kondisi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Jika ada yang terluka, maka sebaiknya memberikan pertolongan pertama atau menghubungi petugas medis.
Jika ada yang terjebak di bawah reruntuhan, maka sebaiknya mencoba menghubungi mereka atau meminta bantuan tim penyelamat.
Jika ada peringatan tsunami, maka sebaiknya segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai.
Jika tidak ada peringatan tsunami, maka sebaiknya tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak bisa diprediksi dengan pasti. Namun, dengan memiliki kesiapsiagaan, masyarakat dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
Selain itu, masyarakat juga harus memiliki kesehatan mental yang baik untuk mengatasi trauma yang mungkin dialami akibat gempa bumi.
Dengan demikian, masyarakat dapat hidup dengan lebih tenang dan nyaman di Indonesia, negeri yang sering diguncang oleh gempa bumi.