Jf.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai sebagai dinas yang kurang sehat. Pasalnya, belum ada kekompakan antara kepala dinas dengan kepala bidang.
“Terbukti pada pertemuan dengan kita Komisi V DPRD NTB, hanya kepala dinas dan satu orang kepala bidang yang hadir,” kata Ketua Komisi V DPRD NTB TGH. Mahali Fikry, di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V dengan Dikbud NTB, Rabu (8/1/2020).
Disebutkan juga, ketidakhadiran tiga kabid ini yakni kabid SMA, kabid SMK dan Kabid SLB, tidak diketahui secara pasti oleh Kadis Dikbud.
Hal ini menunjukkan bahwa ketidaksehatan daripada Dikbud yang merupakan pioner maupun leading sector penciptaan sumber daya manusia (SDM) NTB yang unggul.
“Kalau kita ibaratkan orang sakit, Dikbud NTB ini, penyakitnya sudah sangat kronis,” paparnya.
Oleh karena itu, Komisi V DPRD NTB sepakat merekomendasikan kepada Gubernur agar turun tangan melakukan perbaikan untuk kondisi Dikbud yang diibaratkan sedang sakit parah.
“Setelah RDP usai tepat pukul 12.00 WITA, ada satu kepala bidang yang datang tapi kita tolak bahkan kita usir karena tidak konsisten,” tandasnya.
Sementara itu, Akhdiyansyah yang juga juru bicara Komisi V menegaskan bahwa pengusiran dilakukan karena menilai kepala bidang ini tidak menghormati RDP tersebut.
“Kami Komisi V sangat kecewa. Jadi kami suruh mereka pulang. Dan ini pelanggaran etika dan tidak layak kami terima. Padahal kehadiran mereka sangat penting sehingga kami sangat sayangkan dan menjadi catatan penting oleh Gubernur serta ke depan tidak terulang, karena ini pelanggaran serius,” tegasnya. (Lns)