Harga BBM Non Subsidi Turun di Seluruh Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
5 Min Read
Harga BBM Non Subsidi Turun di Seluruh Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Harga BBM Non Subsidi Turun di Seluruh Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
- Advertisement -

jfid – JAKARTA – Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor. Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi resmi turun per 1 Januari 2024 di seluruh wilayah Indonesia. Penurunan harga ini berlaku untuk jenis BBM Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Penyesuaian harga BBM non subsidi ini dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Menurut Kepmen ESDM tersebut, harga BBM non subsidi ditetapkan berdasarkan formula yang mempertimbangkan harga rata-rata publikasi minyak dunia, yaitu Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, serta nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Formula ini juga mengakomodasi biaya operasional, margin, dan pajak yang berlaku.

Dengan penyesuaian harga ini, masyarakat dapat menikmati BBM berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Berikut adalah daftar lengkap harga BBM non subsidi per 4 Januari 2024 di seluruh Indonesia:

WilayahPertamax (Rp/liter)Pertamax Turbo (Rp/liter)Pertamina Green 95 (Rp/liter)Dexlite (Rp/liter)Pertamina Dex (Rp/liter)
Aceh13.20014.40014.55015.100
Sumatera Utara13.50014.70014.85015.450
Sumatera Barat13.50014.70014.85015.450
Riau13.80015.00015.15015.750
Jambi13.50014.70014.85015.450
Sumatera Selatan13.50014.70014.85015.450
Bengkulu13.80015.00015.15015.750
Lampung13.50014.70014.85015.450
Kepulauan Bangka Belitung13.50014.70014.85015.450
Kepulauan Riau13.80015.00015.15015.750
DKI Jakarta12.95014.40013.90014.55015.100
Jawa Barat12.95014.40014.55015.100
Banten12.95014.40014.55015.100
Jawa Tengah12.95014.40014.55015.100
DI Yogyakarta12.95014.40014.55015.100
Jawa Timur12.95014.40013.90014.55015.100
Bali13.20014.40014.55015.100
Nusa Tenggara Barat13.20014.40014.55015.100
Nusa Tenggara Timur13.20014.40014.55015.100
Kalimantan Barat13.50014.70014.85015.450
Kalimantan Tengah13.50014.70014.85015.450
Kalimantan Selatan13.50014.70014.85015.450
Kalimantan Timur13.50014.70014.85015.450
Kalimantan Utara13.50014.70014.85015.450
Sulawesi Utara13.50014.70014.85015.450
Sulawesi Tengah13.50014.70014.85015.450
Sulawesi Selatan13.50014.70014.85015.450
Sulawesi Tenggara13.50014.70014.85015.450
Gorontalo13.50014.70014.85015.450
Sulawesi Barat13.50014.70014.85015.450
Maluku13.50014.70014.85015.450
Maluku Utara13.50014.70014.85015.450
Papua13.50014.70014.85015.450
Papua Barat13.50014.70014.85015.450
Papua Selatan13.50014.70014.85015.450
Papua Pegunungan13.50014.70014.85015.450
Papua Tengah13.50014.70014.85015.450
Papua Barat Daya13.50014.70014.85015.450
Free Trade Zone (FTZ) Sabang12.10014.40014.55015.100
Free Trade Zone (FTZ) Batam12.60014.40014.55014.400

Sumber: Pertamina

Penurunan harga BBM non subsidi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi BBM berkualitas tinggi yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, penurunan harga ini juga dapat mengurangi beban subsidi BBM yang ditanggung oleh pemerintah.

Menurut data Kementerian Keuangan, subsidi BBM pada tahun 2023 mencapai Rp 97,11 triliun, naik 32,8 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 73,16 triliun. Subsidi BBM ini diberikan untuk jenis BBM Premium dan Solar yang dijual dengan harga Rp 6.450 per liter dan Rp 5.150 per liter.

Namun, subsidi BBM ini dinilai tidak tepat sasaran karena banyak dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat yang tidak berhak. Selain itu, subsidi BBM juga berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang tinggi.

Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM subsidi secara bertahap pada tahun 2024. Rencana ini bertujuan untuk mengalihkan subsidi BBM ke sektor-sektor yang lebih produktif dan strategis, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

- Advertisement -
Share This Article