Jfid – Kebakaran yang terjadi pada KM Umsini di Makassar baru-baru ini menjadi perhatian nasional, menyoroti pentingnya prosedur keselamatan dan kesiapan darurat di kapal penumpang.
Dalam artikel ini, kita akan menguraikan kronologi kejadian serta dampaknya, didukung oleh data dan statistik untuk memberikan gambaran yang komprehensif.
Kronologi Kejadian
Pukul 05.30 WITA: Asap Pertama Muncul
Pada pukul 05.30 WITA, kepulan asap pertama kali terlihat dari cerobong asap KM Umsini.
Hal ini menandakan awal terjadinya kebakaran di kapal tersebut.
Asap tersebut dengan cepat menyebar, membuat panik para penumpang dan kru kapal.
Pukul 05.40 WITA: Asap Menyebar ke Deck Penumpang
Hanya sepuluh menit kemudian, pada pukul 05.40 WITA, asap sudah mencapai deck penumpang.
Situasi menjadi semakin genting karena asap tebal mulai menutupi area tempat penumpang berada, memicu kepanikan lebih lanjut.
Pukul 05.30 WITA: Evakuasi Dimulai
Secara bersamaan pada pukul 05.30 WITA, tangga darurat dan garbarata dikerahkan untuk evakuasi penumpang.
Langkah cepat ini bertujuan untuk menyelamatkan 1.677 penumpang yang berada di atas kapal.
Upaya evakuasi dilakukan dengan segera dan tertib untuk menghindari korban jiwa.
Pukul 09.03 WITA: Kebakaran Dipadamkan
Setelah berjuang selama beberapa jam, kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 09.03 WITA.
Meskipun api telah berhasil dikendalikan, insiden ini menyebabkan seluruh penumpang batal berangkat.
Beberapa penumpang mengalami luka-luka akibat nekat melompat keluar dari kapal dalam upaya menyelamatkan diri.
Dampak Kebakaran
Penumpang yang Batal Berangkat
Kebakaran ini menyebabkan 1.677 penumpang batal berangkat.
Hal ini tentunya menimbulkan kerugian material dan immaterial bagi para penumpang yang mungkin memiliki agenda penting di tujuan mereka.
Luka-luka pada Penumpang
Beberapa penumpang mengalami luka karena melompat keluar dari kapal.
Menurut data, tindakan ini meskipun berbahaya, diambil oleh beberapa penumpang yang panik dan merasa terjebak oleh asap tebal di dalam kapal.
Pentingnya Kesiapan Darurat di Kapal
Insiden ini menegaskan kembali pentingnya kesadaran dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat di kapal.
Menurut Organisasi Maritim Internasional (IMO), setiap kapal harus memiliki rencana tanggap darurat yang jelas dan kru yang terlatih untuk menghadapinya.
Latihan rutin dan simulasi kebakaran harus dilakukan untuk memastikan semua penumpang dan kru mengetahui tindakan yang tepat selama keadaan darurat.
Statistik Kejadian Kebakaran di Kapal
Berdasarkan data dari Asosiasi Keselamatan Maritim Dunia, kebakaran di kapal penumpang merupakan salah satu insiden yang sering terjadi.
Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 50 insiden kebakaran di kapal penumpang di seluruh dunia.
Mayoritas disebabkan oleh kegagalan mesin atau kebocoran bahan bakar.
Upaya Peningkatan Keselamatan
Untuk mengurangi risiko kebakaran dan meningkatkan keselamatan di kapal, beberapa langkah dapat diambil, antara lain:
- Pemeriksaan rutin mesin dan sistem kelistrikan: Mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi kebakaran.
- Pelatihan kebakaran untuk kru kapal: Meningkatkan respons cepat dan efisien dalam situasi darurat.
- Penambahan alat pemadam kebakaran dan sistem deteksi asap: Memastikan keberadaan alat-alat ini di lokasi strategis di kapal.
Kesimpulan
Kebakaran yang terjadi pada KM Umsini di Makassar menggarisbawahi pentingnya kesiapan darurat di kapal.
Melalui evakuasi cepat dan tindakan terkoordinasi, kebakaran ini berhasil dipadamkan tanpa korban jiwa yang signifikan.
Namun, insiden ini tetap menjadi pengingat pentingnya latihan keselamatan dan persiapan menghadapi keadaan darurat untuk mengurangi risiko dan melindungi nyawa penumpang.