jfid – Keramik bukanlah barang asing bagi masyarakat Indonesia. Keramik biasa digunakan sebagai wadah, pajangan, hingga hiasan dinding.
Namun, tahukah Anda bahwa keramik juga bisa menjadi produk ekspor yang menarik minat perusahaan asing?
Itulah yang terjadi dengan produk keramik khas Malang, Jawa Timur, yang berhasil menarik perhatian perusahaan Jepang, Bong Syoji, Co. Ltd.
Perusahaan yang bergerak di bidang pertamanan ini tertarik untuk memesan keramik Malang sebagai media tanam bunga dan tanaman hias.
Keramik Malang memiliki ciri khas berupa desain yang unik, lucu, dan menarik, serta permainan warna yang memukau.
Keramik Malang juga terbuat dari bahan baku tanah liat yang berkualitas dan dibakar dengan suhu tinggi, sehingga menghasilkan keramik yang kuat, tahan lama, dan awet.
Perusahaan Jepang ini mengetahui produk keramik Malang melalui e-katalog yang disiapkan oleh atase perdagangan kerjasama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Jepang.
Setelah tertarik, perwakilan perusahaan langsung datang ke Malang untuk melihat langsung proses produksi dan kualitas produk keramik Malang.
Salah satu tempat yang dikunjungi oleh perwakilan perusahaan Jepang adalah Pusat Industri Keramik Dinoyo, yang merupakan sentra perajin keramik di Kota Malang.
Di sana, mereka disambut oleh para pengrajin keramik yang telah berpengalaman selama puluhan tahun.
Nur Setyorini, salah satu pemilik usaha keramik di Dinoyo, mengatakan bahwa perwakilan perusahaan Jepang sangat tertarik dengan produk keramiknya.
Bahkan, mereka membawa beberapa sampel berupa mug dan pot bunga kecil untuk dibawa ke Jepang sebagai bahan pertimbangan.
“Beliau semua tertarik pada suatu produk, dan kami masih ada penjelasan dari beliaunya tadi mungkin yang dibicarakan, bagaimana packaging-nya, kalau soal harga sepertinya sudah tidak masalah, tapi yang dipertanyakan kira-kira sampai depan nanti pecah atau tidak,” kata Nur Setyorini.
Nur Setyorini juga mengatakan bahwa perusahaan Jepang ini meminta desain kustom khusus dari mug hingga pot yang berbeda.
Salah satu yang diinginkan oleh Bong Syoji, Co. Ltd, yakni motif khas Indonesia yang ditonjolkan, termasuk penguatan produk supaya tidak pecah setibanya di Jepang.
“Ya sepertinya sudah dipelajari, beberapa contoh nanti bagaimana dealnya, beliaunya bikin kustom, terutama yang berbeda, yang ada khasnya Indonesia. (Untuk ketahanan produk) Insya Allah kita lakukan sebaik mungkin packaging-nya, supaya nanti memang nantinya untuk packaging-nya berhasil,” katanya.
Ketertarikan perusahaan Jepang terhadap produk keramik Malang tentu menjadi kebanggaan bagi para pengrajin keramik di sana.
Selain membuka peluang pasar ekspor, hal ini juga menjadi bukti bahwa produk keramik Malang memiliki kualitas dan nilai seni yang tinggi.
Faried Su’aidi, Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, menyatakan bahwa keramik Dinoyo merupakan kerajinan asli dari Kota Malang yang telah berdiri sejak tahun 1950-an.
Keramik Dinoyo juga telah mengalami perkembangan dari cara pembakaran tradisional menggunakan kayu dan jerami, hingga modern menggunakan gas elpiji.
“Alhamdulillah adanya program buyyer dari Jepang, harapan kita sentra ini bisa tumbuh lagi, karena dari provinsi pun UPT keramik, meski sekarang mengalami banyak penurunan. Mudah-mudahan keramik Dinoyo atau Kota Malang utamanya sentral keramiknya akan tumbuh,” kata Faried.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Aries Agung Paewai mengatakan bahwa Pemerintah Kota Malang memberikan dukungan penuh terhadap potensi yang dimiliki para pelaku usaha, khususnya dalam upaya meningkatkan ekspor.
Ia juga berharap bahwa kerja sama ini bisa dikembangkan dengan perusahaan lain di Jepang.
“Kehadiran kami di sini menunjukkan keseriusan kami, untuk Kota Malang terus meningkatkan potensi yang dimiliki. Ini harapan yang tidak muluk-muluk, kota kecil yang memiliki potensi produk yang bisa diandalkan. Kerja sama ini, kami berharap bisa dikembangkan, termasuk dengan perusahaan lain di Jepang sana,” kata Aries.
Produk keramik Malang bukanlah satu-satunya produk UMKM di Jawa Timur yang menembus pasar Jepang.
Sebelumnya, produk kokedama atau media tanam bunga berbentuk bola yang menggunakan bahan baku sabut kelapa asal Kota Batu juga berhasil menjalin kerja sama kontrak eksklusif dengan Bong Syoji, Co. Ltd.
Produk kokedama ini dipasok sebanyak 20 ribu buah dengan nilai kontrak sekitar Rp800 juta.
Dengan adanya produk-produk UMKM yang mampu bersaing di pasar internasional, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengangkat nama Indonesia di mata dunia.