jfid – Pembunuhan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan rudal di Iran dirasakan bagaikan sambaran petir bagi warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza.
Mereka yang sudah lelah dengan perang merasa kecewa pada Iran karena tidak mampu melindungi Haniyeh.
Kematian Haniyeh telah dikonfirmasi oleh kelompok Hamas, yang menyebut pemimpin mereka tewas dalam serangan udara Israel di Teheran setelah menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Garda Revolusi Iran juga mengonfirmasi kematian Haniyeh dalam serangan di wilayahnya.
Seorang warga Palestina di Tepi Barat, Hossam Abdel Razek, menyebut pembunuhan pemimpin Hamas menunjukkan bahwa “darah orang Palestina itu murah.”
Dia menambahkan bahwa negara-negara Arab dan negara-negara Islam tampaknya menjual warga Palestina kepada Amerika dan Israel.
Beberapa warga Palestina lainnya di Jalur Gaza menyebut Haniyeh telah mencapai “kesyahidan” karena cara dia terbunuh.
Mereka menganggap mati syahid sebagai bentuk pertahanan terhadap tanah, rakyat, dan kesucian mereka.