Beredar Video Khilafah, PCNU Minta Masyarakat Bangkalan Tidak Terprovokasi

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
4 Min Read
Himbauan PCNU Bangkalan yang disebarkan melalui media sosial (Foto/Istimewa)
- Advertisement -

Bangkalan– Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan beredarnya cuplikan video yang mengklaim Syaikhona Kholil Bangkalan mendukung Khilafah.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Tanfidiyah PCNU Kabupaten Bangkalan KH. Makki Nasir. Menurutnya, keluarga besar Bani Kholil sepakat tidak mendukung gerakan khilafah yang diusung HTI.

“Jangan sampai masyarakat ter- provokasi,” kata Ra Makki sapaan lekatnya kepada jurnalfaktual.Id. Selasa (19/11/2019) melalui sambungan telepon.

Ra Makki meminta masyarakat untuk tetap dengan ajaran- ajaran dasar yang dicontohkan para ulama terdahulu dalam beragama maupun berbangsa dan bernegara.

Ad image

“Santri Syaikhona Kholil telah bersepakat membentuk dan menjaga NKRI. Intinya Jangan bikin rusuh, dan aneh- aneh, Itu saja,” tegas dia.

Ia menegaskan, apakah ulama dan kiyai pendiri bangsa terdahulu seperti KH. Hasyim Asy’ari kurang alim dalam urusan agama? sehingga menyepakti terbentuknya NKRI.

“Semua ulama pendiri bangsa itu sangat alim dalam urusan agama. Yang penting masyarakat jangan terprovokasi itu saja,” pintanya dengan tegas.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 03. 34 menit menyebut- nyebut khilafah. Dalam video itu, terlihat ratusan kiyai yang diketahui berkumpul dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW deklarasi terkait sistem Khilafah. Dalam video tersebut terlihat ratusan Ulama ikut menghadiri Deklarasi tersebut.

Berikut petikan isi dalam ceramah tersebut:

“Kita adalah bagian orang-orang yang sedia berjuang untuk tegakkan Khilafahsampai titik darah nafas penghabisan.Takbirrr.. Bahwa Khilafah adalah sistem satu-satunya Kenegaraan yang disyariatkan oleh Islam,” kata KH Rohmat S. Labib, Ulama Aswaja Jakarta, sebagaimana dikutip dalam video.

Kemudian, dalam petikan video itu juga terlihat jelas pernyataan sikap. Pertama, mengecam konsterisasi dan kriminalisasi terhadap ulama khususnya yang memperjuangkan Syariat dan Khilafah. Kedua, mengecam konsterisasi dan kriminalisasi terhadap ajaran Islam terutama khilafah.

Ketiga, mengecam prorgram eravitalisasi. Keempat menuntut pemerintah keutuhan Republik Indonesia dengan menindak tegas gerakan spratis oknum Papua Merdeka. Kelima, menuntut pemerintah agar melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya dengan menghentikan tindakan dan kebijakan yang merugikan dan menyengsarakan rakyat.

Keenam, menuntut pemerintah agar menutup penguasa asing dan aseng di indoensia seperti proyek Bor dan masuknya pekerja asing Cina. Ketujuh, menolak koloniasisasi asing dan aseng atas Indonesia. Kedelapan, menolak komunikasi dan dominasi Cina atas Indonesia.

Setelah pernyataan sikap Kiai Rohmat, dilanjut dengan sambutan dari tuan rumah, Kiai Thoha Cholili. Begini isinya,“seperti tersenyum kejutan bagi saya. Seperti menampakkan ketidak senangannya kepada saya. Tetapi tafsiran saya bukan berarti tidak suka dengan saya dengan ulama – ulama ini.

Melainkan keterlambatan saya dalam mendukung Khilafah ini. Selama ini saya belepotan dengan kotoran-kotoran keduniaan. Dengan kotoran-kotoran politik. Tetapi Mbah Kholil seperti tersenyum dengan kecut. Kau terlambat Thoha Cholili. Kenapa tidak dari dulu. Kenapa tidak menyambutnya dari dulu,”.

Viralnya video tersebut mendapat tanggapan dari Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra. Ia mengatakan, pihaknya sudah mengklarifikasi terkait kegiatan tersebut.

“Kita sudah mengklarifikasi kegiatan tersebut kepada Kiai Thoha, namun beliau bersikukuh, bahwa itu hanya kegiatan peringatan Maulid Nabi Saw,” terang. Selasa (19/11/2019) malam seperti dilansir dari Matamadura.

Ia juga berharap masyarakat tetap tenang dalam menyikapi kejadian tersebut. Pihaknya akan selalu berkordinasi dengan para kiai di Bangkalan.

Penulis: Lah

Berikut potongan video yang viral:

- Advertisement -
Share This Article