Anda Tidak Akan Percaya Sifat-Sifat Ini Bisa Membuat Anda Sukses

Rasyiqi
By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
12 Min Read
- Advertisement -

jfid – Sukses adalah sesuatu yang diinginkan oleh banyak orang. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan atau kesempatan yang sama untuk mencapainya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang, seperti bakat, pendidikan, lingkungan, dan motivasi. Namun, ada satu faktor yang sering diabaikan, yaitu kepribadian.

Kepribadian adalah kumpulan sifat-sifat yang menentukan cara berpikir, merasakan, dan berperilaku seseorang. Kepribadian dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, menghadapi tantangan, dan mengejar tujuan. Kepribadian juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dilihat dan dinilai oleh orang lain.

Salah satu teori yang populer dalam psikologi adalah teori Big Five, yang mengklasifikasikan kepribadian menjadi lima dimensi utama: openness (keterbukaan), conscientiousness (kerajinan), extraversion (ekstraversi), agreeableness (keramahan), dan neuroticism (neurotisme). Teori ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki tingkat yang berbeda-beda dari masing-masing dimensi ini, yang membentuk pola kepribadian unik mereka.

Secara umum, dimensi-dimensi ini dianggap memiliki dampak positif terhadap kesuksesan. Misalnya, orang yang terbuka cenderung lebih kreatif dan inovatif, orang yang rajin cenderung lebih disiplin dan bertanggung jawab, orang yang ekstrovert cenderung lebih percaya diri dan komunikatif, orang yang ramah cenderung lebih kooperatif dan empati, dan orang yang rendah neurotisme cenderung lebih stabil dan tenang.

Namun, apakah benar bahwa semakin tinggi dimensi-dimensi ini, semakin besar peluang seseorang untuk sukses? Apakah ada batas atau bahkan kerugian dari memiliki sifat-sifat ini? Apakah ada sifat-sifat lain yang lebih penting atau bahkan lebih efektif untuk mencapai sukses?

Orang Baik vs Orang Jahat

Salah satu dimensi kepribadian yang paling menarik untuk dibahas adalah agreeableness (keramahan). Dimensi ini mengukur seberapa baik seseorang bersikap ramah, sopan, dan menyenangkan terhadap orang lain. Orang yang tinggi agreeableness cenderung mudah bergaul, membantu, dan menghormati orang lain. Orang yang rendah agreeableness cenderung kasar, egois, dan tidak peduli dengan orang lain.

Pada pandangan pertama, sepertinya agreeableness adalah sifat yang baik untuk dimiliki. Orang yang ramah pasti lebih disukai dan dihargai oleh orang lain. Orang yang ramah juga pasti lebih mudah bekerja sama dan menyelesaikan konflik dengan orang lain. Orang yang ramah juga pasti lebih peduli dengan kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain.

Namun, apakah benar bahwa agreeableness selalu menguntungkan? Apakah ada situasi di mana agreeableness malah merugikan? Apakah ada situasi di mana menjadi tidak ramah malah menguntungkan?

Jawabannya adalah ya. Ada banyak penelitian psikologi yang menunjukkan bahwa agreeableness tidak selalu berhubungan positif dengan kesuksesan. Bahkan, dalam beberapa kasus, agreeableness malah berhubungan negatif dengan kesuksesan.

Salah satu contoh adalah dalam bidang pekerjaan. Penelitian menunjukkan bahwa agreeableness berhubungan negatif dengan penghasilan. Artinya, semakin ramah seseorang, semakin rendah penghasilannya. Mengapa demikian?

Ada beberapa kemungkinan alasan. Pertama, orang yang terlalu ramah cenderung kurang tegas dan kurang bernegosiasi. Mereka cenderung menerima apa adanya tanpa mempertanyakan atau menuntut sesuatu yang lebih baik. Mereka juga cenderung menghindari konflik dan kompetisi, yang dapat menghalangi mereka untuk mendapatkan peluang atau promosi.

Kedua, orang yang terlalu ramah cenderung kurang mandiri dan kurang berinisiatif. Mereka cenderung mengikuti arahan atau harapan orang lain tanpa mengekspresikan ide atau pendapat mereka sendiri. Mereka juga cenderung bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan atau menyelesaikan masalah.

Ketiga, orang yang terlalu ramah cenderung mudah dimanfaatkan atau diinjak-injak oleh orang lain. Mereka cenderung tidak bisa mengatakan tidak atau menolak permintaan atau tuntutan yang tidak masuk akal. Mereka juga cenderung tidak bisa membela diri atau hak-hak mereka ketika diperlakukan tidak adil atau disalahkan.

Keempat, orang yang terlalu ramah cenderung kurang dihargai atau dihormati oleh orang lain. Mereka cenderung dianggap lemah, naif, atau bodoh oleh orang lain. Mereka juga cenderung tidak mendapatkan pengakuan atau penghargaan atas kontribusi atau prestasi mereka.

Dari alasan-alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa agreeableness dapat menjadi penghalang bagi seseorang untuk sukses, terutama dalam lingkungan yang kompetitif, agresif, atau tidak adil. Dalam situasi seperti itu, menjadi tidak ramah malah dapat menjadi keuntungan, karena dapat membantu seseorang untuk bersaing, bertahan, dan menonjol.

Dark Triad: Sifat-Sifat Ekstrem yang Membuat Sukses

Jika agreeableness adalah sifat yang dianggap baik tetapi dapat merugikan, apakah ada sifat yang dianggap buruk tetapi dapat menguntungkan? Jawabannya adalah ya. Ada beberapa sifat yang dianggap ekstrem, tidak etis, atau bahkan patologis, tetapi ternyata dapat membantu seseorang mencapai sukses dalam berbagai bidang.

Sifat-sifat ini dikenal sebagai Dark Triad, yaitu narcissism (narsisme), psychopathy (psikopati), dan Machiavellianism (mafiavellianisme). Sifat-sifat ini memiliki beberapa karakteristik umum, yaitu:

  • Mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, bahkan melebihi kenyataan.
  • Mereka memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan mereka, bahkan dengan cara apapun.
  • Mereka memiliki kemampuan komunikasi dan persuasi yang tinggi, bahkan dengan cara manipulatif.
  • Mereka memiliki tingkat empati dan moralitas yang rendah, bahkan dengan cara antisosial.

Meskipun sifat-sifat ini sering dikaitkan dengan perilaku negatif seperti kebohongan, pengkhianatan, kekerasan, atau kejahatan, ternyata sifat-sifat ini juga dapat memberikan beberapa manfaat bagi seseorang yang memilikinya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing sifat dan manfaatnya:

Narcissism: Sifat yang Membuat Anda Percaya Diri

Narcissism adalah sifat yang ditandai dengan pandangan yang sangat tinggi tentang diri sendiri dan sering kali tidak realistis. Orang yang narsisistik percaya bahwa mereka selalu benar dan sering memuji diri sendiri. Mereka juga cenderung mengabaikan atau meremehkan orang lain.

Manfaat dari narcissism adalah bahwa sifat ini dapat membuat seseorang lebih percaya diri dan optimis. Orang yang narsisistik cenderung lebih berani mengambil risiko dan tantangan. Mereka juga cenderung lebih tahan terhadap kritik dan kegagalan.

Contoh orang yang narsisistik adalah Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat. Trump dikenal sebagai sosok yang kontroversial karena sering membuat pernyataan-pernyataan yang berlebihan atau tidak benar tentang dirinya sendiri atau prestasinya. Namun, Trump juga dikenal sebagai sosok yang sukses dalam bidang bisnis dan politik karena memiliki kepercayaan diri dan ambisi yang besar.

Psychopathy: Sifat yang Membuat Anda Tidak Takut

Psychopathy adalah sifat yang ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak peduli dengan orang lain. Orang yang memiliki sifat psychopathic cenderung tidak takut untuk mengambil risiko tinggi dan cenderung tidak merasa bersalah atau menyesal atas tindakan mereka. Mereka juga cenderung tidak terpengaruh oleh emosi atau tekanan sosial.

Manfaat dari psychopathy adalah bahwa sifat ini dapat membuat seseorang lebih tegas dan berani. Orang yang psychopathic cenderung lebih fokus dan efisien dalam mengejar tujuan mereka. Mereka juga cenderung lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi situasi yang berubah-ubah.

Contoh orang yang psychopathic adalah Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple. Jobs dikenal sebagai sosok yang visioner dan inovatif dalam bidang teknologi. Namun, Jobs juga dikenal sebagai sosok yang keras dan tidak kompromi dalam memimpin perusahaannya. Jobs sering mengkritik atau memecat karyawan yang tidak memenuhi standarnya. Jobs juga tidak segan-segan untuk menyalin atau mengalahkan pesaingnya.

Machiavellianism: Sifat yang Membuat Anda Pandai Bermain

Machiavellianism adalah sifat yang ditandai dengan perilaku manipulatif dan rela merugikan orang lain untuk mencapai tujuan sendiri. Orang yang memiliki sifat Machiavellianism cenderung pandai berkomunikasi dan memanipulasi situasi sesuai kepentingan mereka. Mereka juga cenderung memiliki strategi dan taktik yang cerdas dan licik.

Manfaat dari Machiavellianism adalah bahwa sifat ini dapat membuat seseorang lebih persuasif dan berpengaruh. Orang yang Machiavellianism cenderung lebih pandai membaca dan memahami orang lain. Mereka juga cenderung lebih pandai mengendalikan dan memanfaatkan orang lain.

Contoh orang yang Machiavellianism adalah Oprah Winfrey, salah satu tokoh media dan hiburan paling terkenal di dunia. Winfrey dikenal sebagai sosok yang inspiratif dan dermawan dalam membantu banyak orang. Namun, Winfrey juga dikenal sebagai sosok yang ambisius dan oportunis dalam membangun karir dan kekayaannya. Winfrey sering menggunakan cerita atau isu-isu sensasional untuk menarik perhatian dan simpati publik. Winfrey juga sering berubah-ubah sikap atau pendapat sesuai dengan situasi atau keuntungan yang ditawarkan.

Keseimbangan antara Baik dan Jahat

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak perlu menjadi “orang jahat” untuk sukses, tetapi penting untuk mengambil sifat-sifat positif seperti percaya diri, kemampuan komunikasi, dan fokus dari orang-orang yang memiliki sifat-sifat Dark Triad. Sifat-sifat ini dapat membantu seseorang untuk bersaing dan menonjol dalam kompetisi.

Namun, penting juga untuk tidak terlalu jauh ke arah negatif, karena hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi diri sendiri atau orang lain. Sifat-sifat Dark Triad dapat membuat seseorang menjadi tidak disukai, tidak dipercaya, atau bahkan dibenci oleh orang lain. Sifat-sifat ini juga dapat membuat seseorang menjadi tidak bahagia, tidak puas, atau bahkan depresi.

Oleh karena itu, keseimbangan antara baik dan jahat adalah kunci untuk sukses. Seseorang harus memiliki cukup agreeableness untuk bersikap ramah, sopan, dan kooperatif dengan orang lain, tetapi juga cukup narcissism untuk bersikap percaya diri, optimis, dan berani. Seseorang harus memiliki cukup conscientiousness untuk bersikap disiplin, bertanggung jawab, dan rajin, tetapi juga cukup psychopathy untuk bersikap tegas, efisien, dan adaptif. Seseorang harus memiliki cukup openness untuk bersikap kreatif, inovatif, dan fleksibel, tetapi juga cukup Machiavellianism untuk bersikap persuasif, berpengaruh, dan cerdas.

Dengan keseimbangan ini, seseorang dapat mencapai sukses tanpa harus mengorbankan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang penting bagi dirinya atau orang lain. Seseorang dapat menjadi sukses dengan cara yang baik, etis, dan bermakna. Seseorang dapat menjadi sukses dengan cara yang membuat dirinya dan orang lain bahagia.

- Advertisement -
Share This Article