jfid – Abu Ubaidah, nama samaran seorang militan Palestina, adalah juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer dari organisasi politik dan militer Islam Palestina, Hamas.
Nama asli dan wajahnya tidak diketahui publik, bahkan media Israel pun tidak pernah berhasil membongkar identitasnya.
Abu Ubaidah sering muncul di media dengan mengenakan keffiyeh yang menutupi seluruh wajahnya, dan menyampaikan pernyataan-pernyataan tegas dan menantang terhadap Israel.
Salah satu pernyataan yang paling menggemparkan adalah ketika Abu Ubaidah menyebut “Kutukan Dekade ke-8” untuk Israel, yang kini ramai diperbincangkan di tengah panasnya perang Hamas dan Israel di Gaza.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah pidato video pada tanggal 28 Oktober 2023 lalu. Apa maksud dari kutukan tersebut, dan mengapa Israel merasa takut?
Kutukan Dekade ke-8: Ramalan Kehancuran Israel
Kutukan Dekade ke-8 adalah istilah yang merujuk pada sebuah ramalan yang beredar di Israel mengenai masa akhir dari riwayat negara Yahudi.
Ramalan ini didasarkan pada sejarah bangsa Yahudi yang tidak pernah memiliki negara yang bertahan lebih dari 80 tahun, kecuali dalam dua periode: periode Raja Daud dan periode Hasmonem, keduanya ditandai dengan awal disintegrasi pada dekade kedelapan.
Menurut ramalan ini, negara Israel yang didirikan pada tahun 1948 akan mengalami kehancuran sebelum tahun 2028, atau sebelum memasuki dekade kedelapannya.
Ramalan ini juga mengaitkan kutukan dekade kedelapan dengan nasib buruk yang menimpa beberapa negara lain, seperti Amerika yang pecah dalam perang saudara, Italia yang berubah menjadi negara fasis, Jerman yang berubah menjadi negara Nazi, dan Uni Soviet yang hancur dan runtuh.
Israel Gelisah, Hamas Bersemangat
Ramalan kutukan dekade kedelapan ini telah membuat Israel gelisah dan khawatir. Beberapa tokoh politik Israel, seperti mantan Perdana Menteri Ehud Barak, Presiden Isaac Herzog, dan Perdana Menteri Naftali Bennett, pernah menyuarakan kekhawatiran mereka tentang keberlangsungan negara Israel setelah tahun kedelapan puluh.
Mereka juga mengajak rakyat Israel untuk bersatu dan mengatasi krisis internal yang mengancam stabilitas negara.
Di sisi lain, Hamas yang berjuang untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel, merasa bersemangat dan optimis dengan ramalan kutukan dekade kedelapan ini.
Mereka menganggapnya sebagai tanda bahwa Allah akan segera menghancurkan musuh-musuh mereka. Abu Ubaidah, sebagai juru bicara Hamas, mengatakan bahwa mereka tidak sabar menunggu saat Israel dipermalukan dan dimusnahkan.
“Kutukan dekade kedelapan akan menimpa mereka dan membiarkan mereka kembali ke Taurat dan Talmud untuk membacanya dengan baik. Dan tidak sabar menunggu saat mereka dipermalukan,” ujar Abu Ubaidah dalam pidatonya.
Abu Ubaidah juga mengklaim bahwa Hamas telah berhasil menghancurkan banyak kendaraan dan peralatan militer Israel, serta menyerang tentara-tentara Israel dengan penembak jitu.
Ia juga menyatakan bahwa masa menjual ilusi tentang tentara Israel yang tak terkalahkan telah berakhir, dan bahwa pertempuran yang berlangsung ini akan menjadi titik balik dalam sejarah bangsa Palestina.
“Masa menjual ilusi kepada dunia tentang kebohongan tentara yang tak terkalahkan, merkava dan intelijen superior telah berakhir, dan kami telah merusaknya dan menghancurkannya di depan dunia di wilayah Gaza dan di seluruh Palestina,” lanjut Abu Ubaidah.