Penyelenggaraan Ritual Adat Jamas Agung dan Tolak Bala Virus Corona di Banyuwangi

jfid
By jfid
3 Min Read

Wabah Virus Corona tak kunjung pergi dari Indonesia. Virus ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Untuk hal demikian Paguyuban Satro Jendro Hayu Ningrat Pangruwate Jagat asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi menggelar serangkaian ritual dan doa bersama untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar virus asal China tersebut segera sirna dan keadaan Masyarakat Indonesia kembali kondusif.

R. Suwoko Aji putra ke lima Ki Rustam Aji, yang juga ketua panitia kegiatan mengatakan, ritual dan doa bersama telah diselenggarakan sejak Kamis (3/9/2020) malam, 15 Suro. “Prosesi ini juga untuk menyambut hari 1 Suro 1992 Saka, dan 1 Muharam 1442 Hijriyah,” papar R. Suwoko Aji ketika ditemui wartawan jf.id di kediamannya.

Kegiatan berlangsung lancar dengan dihadiri ratusan warga, dan pejabat desa setempat. Dimana dalam kegiatan ini, panitia penyelenggara menerapkan sistem protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah guna untuk mengurangi penyebaran Virus Covid 19. “Khusus dalam kegiatan rutinan adat tahun ini, panitia mewajibkan tamu undangan sebelum memasuki Sanggar Agung Ki Rustam Aji agar mencuci tangan terlebih dahulu di tempat yang sudah disediakan. Lalu setelah itu tamu undangan akan dites suhu. Dan ketika sudah ada di Sanggar Agung mereka di wajibkan duduk berjarak di kursi undangan dengan tetap mengenakan masker yang disediakan panitia,” tutur lelaki yang kerap di panggil Woko.

“Dengan kegiatan ini kami berharap, Virus Corona atau Covid 19 segera sirna dan masyarakat Indonesia, khususnya Banyuwangi selalu diberikan keselamatan serta keberkahan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,” imbuh R. Suwoko.

Selain acara ritual tolak bala Virus Corona, juga dilangsungkan ritual Jamas Agung yang dihadiri ratusan peserta yang disebut dengan Putro Wayah.

“Mereka, para putro wayah akan dimandikan kembang setaman dengan sumber air yang di ambil dari 9 mata air yang alami dan dianggap sakral dari beberapa wilayah di Banyuwangi.” Tegas R. Suwoko sambil mempersilahkan beberapa tamu undangan untuk masuk ke lokasi Sanggar Agung.

Menurut R. Suwoko, ritual Jamas Agung merupakan tradisi adat turun temurun yang sering dilakukan oleh leluhur Jawa untuk upaya penolak bala agar para Putro Wayah yang mayoritas belum memiliki pasangan hidup, segera mendapatkan pasangan hidup atas ijin dan ridho Tuhan YME.

Selain ritual Jamas Agung kegiatan diakhiri dengan ritual ‘Pahargian’ dan doa bersama putro wayah dan masyarakat setempat di Sanggar Agung Ki Rustam Aji pada hari Sabtu (5/9/2020). “Dalam ritual tersebut ‘Obor Ampen Tumpeng Lanang Wadon’ disuguhkan bersama sesaji Suro. Putro wayah dan masyarakat yang hadir hikmat mengikuti tahlil dan doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat.” Tutup R. Suwoko.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article