Harga Emas Pegadaian Hari Ini Stagnan, Prediksi Masih Positif

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
bullion, gold, bar

jfid – Hari ini, harga emas di Pegadaian dilaporkan stagnan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, harga emas batangan produksi Aneka Tambang (Antam) tetap berada di angka Rp1.440.000 per gram, sementara harga emas UBS untuk ukuran 1 gram berada di Rp1.383.000. Harga emas untuk ukuran lainnya juga tidak mengalami perubahan signifikan.

Menurut laporan dari Warta Ekonomi, harga emas Antam ukuran 0,5 gram tetap di Rp771.000, sedangkan emas UBS dengan ukuran yang sama dibanderol Rp749.000. Emas Antam ukuran 5 gram dan 10 gram masing-masing dijual seharga Rp6.965.000 dan Rp13.874.000, sementara emas UBS ukuran 50 gram dibanderol Rp67.192.000 dan 100 gram seharga Rp134.332.000.

Tren Historis dan Faktor Pengaruh

Harga emas telah menunjukkan peningkatan signifikan selama beberapa tahun terakhir. Pada Juli 2023, harga emas per ons di pasar internasional berada di sekitar $1,921.60 dan meningkat menjadi sekitar $2,406.84 pada Juli 2024.

Berikut beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga emas:

Ad image

Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, terutama Federal Reserve AS, sangat mempengaruhi harga emas.

Penurunan suku bunga cenderung membuat emas lebih menarik karena emas tidak menghasilkan bunga, sehingga menjadi alternatif investasi yang lebih kompetitif dibandingkan aset berbunga.

Inflasi dan Ketidakpastian Ekonomi

Inflasi yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi global, seperti konflik geopolitik atau resesi, mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang.

Emas dikenal sebagai safe haven, yang berarti banyak investor mengalihkan dananya ke emas pada saat ketidakpastian ekonomi meningkat.

Permintaan dan Penawaran Emas

Permintaan emas dari sektor perhiasan, teknologi, dan investasi terus mendukung harga emas. Selain itu, keterbatasan produksi emas dan permintaan yang kuat dari bank sentral di negara-negara berkembang juga mempengaruhi harga.

Menurut para ahli, permintaan emas dari bank sentral dan sektor industri teknologi akan terus berlanjut, mendukung harga emas di masa depan.

Prediksi Harga Emas ke Depan

Prediksi harga emas ke depan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk kebijakan moneter, tingkat suku bunga, inflasi, dan ketidakpastian geopolitik.

Berikut adalah beberapa skenario yang mungkin terjadi:

Skenario Bullish

Jika ketidakpastian geopolitik dan inflasi tetap tinggi, harga emas diprediksi bisa mencapai $2.500 per ons pada akhir 2024.

Faktor-faktor seperti de-dollarization dan peningkatan permintaan fisik dari bank sentral bisa mendorong harga lebih tinggi.

Skenario Bearish

Jika ekonomi global pulih lebih cepat dan inflasi turun lebih cepat dari yang diharapkan, harga emas bisa turun.

Prediksi terendah untuk harga emas adalah sekitar $1.600 per ons, terutama jika investor beralih ke aset berisiko yang lebih tinggi.

Skenario Netral

Harga emas mungkin tetap stabil di kisaran $2.200 hingga $2.475 per ons, tergantung pada keseimbangan antara faktor bullish dan bearish.

Meskipun ada fluktuasi, emas tetap menjadi alat diversifikasi yang andal dalam portofolio investasi.

Dampak Ekonomi Global terhadap Harga Emas

Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Penurunan suku bunga oleh bank sentral meningkatkan daya tarik emas sebagai aset non-bunga.

Prediksi untuk 2024 menunjukkan bahwa Fed mungkin memotong suku bunga hingga tiga kali, yang bisa mendorong harga emas lebih tinggi.

Inflasi dan Ketidakpastian Ekonomi

Inflasi yang tinggi mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang.

Ketidakpastian ekonomi global, seperti konflik geopolitik atau resesi, juga meningkatkan permintaan emas.

Permintaan dan Penawaran Emas

Permintaan dari sektor perhiasan, teknologi, dan investasi terus mendukung harga emas.

Selain itu, keterbatasan produksi emas dan permintaan yang kuat dari bank sentral di negara-negara berkembang juga mempengaruhi harga.

Peran Geopolitik

Geopolitik adalah faktor signifikan lainnya yang mempengaruhi harga emas. Ketidakstabilan politik, seperti konflik antara Rusia dan Ukraina atau ketegangan di Timur Tengah, biasanya meningkatkan permintaan emas karena investor mencari keamanan di tengah ketidakpastian.

Perjanjian antara Iran dan Rusia untuk meninggalkan dolar AS dalam perdagangan dan penggunaan sistem perbankan non-SWIFT menunjukkan pergeseran besar dalam dinamika perdagangan global, yang dapat memperkuat permintaan emas.

Grafik tersebut menunjukkan tren kenaikan harga emas dari Juli 2023, di mana harga emas berada pada $1,921.60 per ons, hingga prediksi untuk kuartal keempat tahun 2024 yang mencapai $2,500 per ons dan lebih lanjut ke tahun 2025 dan 2026 dengan harga mencapai $2,700 per ons.

Kesimpulan

Harga emas sangat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi global, termasuk tindakan bank sentral dan kondisi makroekonomi lainnya.

Ketidakpastian geopolitik dan inflasi yang tinggi cenderung mendorong harga emas naik, sementara pemulihan ekonomi yang cepat dan stabilitas politik dapat menekan harga.

Untuk investor, memahami faktor-faktor ini dan memantau perkembangan pasar sangat penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

Emas tetap menjadi aset yang aman dan andal di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Share This Article