jfid – Industri mode, yang dikenal dengan produksi dan budaya konsumsinya yang cepat, memiliki sisi gelap yang jarang diketahui: perbudakan modern.
Perbudakan modern adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang diperlakukan sebagai komoditas atau properti, dan dipaksa untuk bekerja tanpa imbalan yang adil atau tanpa kemampuan untuk keluar dari situasi tersebut.
Menurut Global Slavery Index, ada sekitar 40,3 juta orang yang hidup dalam perbudakan modern di seluruh dunia, dan 24,9 juta di antaranya adalah korban kerja paksa.
Industri mode berkontribusi besar terhadap angka-angka ini, terutama di negara-negara berkembang yang menjadi pusat produksi pakaian murah.
Dampak Lingkungan dari Industri Mode
Industri mode juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Diperkirakan bahwa setiap tahun kita mengonsumsi 80 miliar potong pakaian, sementara seorang wanita Amerika rata-rata memiliki $550 pakaian yang tidak dipakai.
Dampak iklim dari industri pakaian diperkirakan akan meningkat 49% pada tahun 2030, yang berarti industri pakaian sendirian akan menghasilkan 4,9 gigaton Karbon Dioksida Eq. Itu hampir sama dengan emisi gas rumah kaca total AS saat ini.
Konsumenisme dan Kapitalisme dalam Industri Mode
Monopoli kekuatan dan periklanan dimaksudkan sebagai bentuk manipulasi, dan berinteraksi untuk memproduksi identitas individu.
Internet dan proliferasi pakaian murah telah membuat belanja menjadi bentuk hiburan yang murah dan selalu tersedia.
Pengiriman baru ke toko adalah hal yang sering, yang berarti pelanggan selalu memiliki sesuatu yang baru untuk dilihat dan diinginkan.
Zara terkenal mendapatkan dua pengiriman baru pakaian setiap minggu, sementara H&M dan Forever21 mendapatkan pakaian setiap hari.
Solusi untuk Masalah Industri Mode
Sebagai konsumen, kita memiliki peran penting untuk mendorong perubahan di industri mode. Kita bisa mulai dengan mengambil langkah-langkah berikut:
Meningkatkan kesadaran dan pendidikan
Kita perlu mengetahui dan memahami dampak sosial dan lingkungan dari pilihan mode kita, dan menyebarkan informasi ini kepada orang lain.
Kita juga perlu mengkritisi dan menantang merek-merek mode yang kita dukung, dan menuntut mereka untuk lebih bertanggung jawab dan transparan.
Mengurangi konsumsi dan pemborosan
Kita perlu membeli pakaian dengan lebih bijak, lebih sedikit, dan lebih tahan lama. Kita juga perlu merawat, memperbaiki, mendaur ulang, atau menyumbangkan pakaian yang tidak kita pakai lagi, dan menghindari membuangnya ke tempat sampah.
Memilih merek-merek yang berkelanjutan dan etis
Kita perlu mencari dan mendukung merek-merek mode yang memiliki komitmen dan praktik yang baik terhadap lingkungan, pekerja, dan masyarakat.
Kita juga perlu memastikan bahwa merek-merek ini memiliki sertifikat, label, atau standar yang kredibel dan independen.
Dengan cara ini, kita bisa berkontribusi untuk menciptakan industri mode yang lebih bersih, hijau, dan adil, dan sekaligus melindungi hak asasi manusia dan planet kita.