jfid – Setiap kali muncul di depan publik, Abu Ubaidah selalu menutupi wajahnya dengan kain keffiyeh merah.
Dia adalah juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang menjadi simbol perlawanan terhadap Israel.
Siapa sebenarnya dia dan apa arti tulisan di ikat kepalanya?
Nama Samaran dari Sahabat Nabi
Abu Ubaidah bukan nama asli, melainkan nama samaran yang diambil dari nama sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Ubayda ibn al-Jarrah.
Dia adalah salah satu komandan pasukan Islam pada masa Kekhalifahan Rasyidin dan dikenal sebagai “Amin” atau penjaga golongan Nabi Muhammad.
Nama samaran ini menunjukkan kekaguman dan penghormatan terhadap sosok Abu Ubayda yang berani dan setia.
Identitas Rahasia yang Tak Terungkap
Identitas asli Abu Ubaidah tidak diketahui publik, bahkan Israel yang menjadi musuhnya.
Dia selalu mengenakan kain keffiyeh yang menutupi seluruh wajahnya, kecuali matanya, setiap kali berbicara kepada media atau mengumumkan perkembangan pertempuran.
Tujuannya adalah untuk melindungi dirinya dari ancaman Israel dan menjaga kerahasiaan operasi militer Al-Qassam.
Pada tahun 2014, media Israel pernah merilis foto dan nama yang diduga sebagai Abu Ubaidah, tetapi dibantah oleh Brigade Al-Qassam.
Tulisan Arab yang Bermakna Perjuangan
Kain keffiyeh yang dipakai Abu Ubaidah memiliki tulisan Arab di bagian tepinya.
Tulisan tersebut berbunyi: “Laa ilaha illallah Muhammadur rasulullah” yang berarti “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah”.
Ini adalah kalimat syahadat yang merupakan rukun pertama dalam Islam.
Tulisan ini juga menggambarkan komitmen dan keyakinan Abu Ubaidah dan Al-Qassam dalam berjuang melawan Israel demi membela Palestina.
Selain itu, kain keffiyeh merah juga merupakan simbol nasionalisme dan solidaritas rakyat Palestina.
