Ad image

Tidak Ada Twibbon, Tidak Ada Status, Begini Cara Anak-anak Palestina Menghargai Ayah Mereka

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Tidak Ada Twibbon, Tidak Ada Status, Begini Cara Anak Anak Palestina Menghargai Ayah Mereka
Tidak Ada Twibbon, Tidak Ada Status, Begini Cara Anak Anak Palestina Menghargai Ayah Mereka
- Advertisement -

jfid – Di banyak negara, Hari Ayah dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari memberi kado, mengucapkan selamat, hingga memasang twibbon atau posting status di media sosial.

Namun, bagi ribuan anak-anak Palestina yang kehilangan ayah mereka akibat konflik dengan Israel, Hari Ayah bukanlah momen untuk bersenang-senang, melainkan untuk bersedih dan berdoa.

Menurut sebuah pernyataan dari Izdihar Palestine Association, sebuah LSM yang berbasis di Turki, sejak tahun 2000, sebanyak 9.914 orang Palestina tewas dan 101.558 lainnya terluka dalam intifada (pemberontakan) melawan pendudukan Israel yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Dari jumlah korban jiwa itu, 134 orang adalah ayah yang meninggalkan anak-anak mereka tanpa sosok pelindung dan pengayom.

Hari Ayah adalah perayaan untuk menghormati ayah dan merayakan peran, ikatan, dan pengaruh mereka dalam masyarakat.

Hari Ayah dirayakan pada berbagai tanggal di berbagai belahan dunia, tetapi umumnya pada bulan Maret, April, atau Juni sesuai dengan adat setempat.

Di Palestina, Hari Ayah tidak memiliki tanggal tetap, tetapi biasanya dirayakan pada hari Minggu ketiga bulan Juni. Namun, tidak seperti di negara-negara lain, perayaan Hari Ayah di Palestina tidak terlihat dari hiruk-pikuk atau keseruan di media sosial.

Sebaliknya, anak-anak Palestina yang yatim piatu lebih memilih untuk mengenang ayah mereka dengan cara yang sederhana namun bermakna.

Salah satu cara yang dilakukan oleh anak-anak Palestina adalah dengan mengunjungi makam ayah mereka dan membaca doa untuk mereka.

Selain itu, mereka juga mengadakan acara-acara khusus untuk menghormati ayah mereka, seperti menggelar pameran foto, menulis puisi, atau menyanyikan lagu.

Beberapa anak juga mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu anak-anak yatim piatu lainnya, seperti memberikan bantuan, mengajar, atau berbagi pengalaman.

Anak-anak Palestina yang yatim piatu tidak hanya menghargai ayah mereka yang telah gugur, tetapi juga ayah-ayah yang masih hidup dan berjuang untuk mempertahankan tanah air mereka.

Mereka mengirimkan pesan-pesan dukungan, harapan, dan cinta kepada ayah-ayah mereka yang berada di garis depan perlawanan atau di penjara Israel.

Mereka juga berusaha untuk mengikuti jejak ayah-ayah mereka dalam menuntut hak-hak mereka sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Dengan cara-cara ini, anak-anak Palestina menunjukkan bahwa Hari Ayah bukanlah sekadar perayaan formal atau seremonial, tetapi merupakan ungkapan rasa syukur, hormat, dan bangga kepada ayah-ayah mereka yang telah berkorban untuk Palestina.

Mereka juga menunjukkan bahwa meskipun ayah-ayah mereka tidak ada di sisi mereka, mereka tetap hidup dalam hati dan ingatan mereka.

- Advertisement -
Share This Article