JfID– Mall Pelayanan Publik (MPP) Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang berada di lantai 3 Mall Bangkalan Plaza (Banplaz) disoal LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira).
Lira mempertanyakan komitmen sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyediakan stand pelayanan di MPP. Apakah mau dilanjut atau bubar saja?
Bupati Lira Mahmudi Ibnu Khotib menyampaikan, keberadan MPP telah berlangsung selama triwulan terakhir, yakni September hingga Nopember. Namun pelayanan masih belum maksimal.
“Selama (tri wulan) itu dari hasil insepksi mendadak yang dilakukan oleh kami di Banplas sebanyak tiga kali, tidak maksimal pelayanan yang dilakukan oleh OPD di MPP,” kata dia usia melakukan audiensi di Gedung DPRD Bangkalan, Selasa 8 Desember 2020.
Dari 7 Instansi atau OPD yang tergabung di MPP, selama tiga kali sidak pula, pihaknya kata Mahmudi menemukan stand pelayanan masih kosong pada pukul 14.00, padahal jam tersebut adalah jam kerja.
“Makanya kita audiensi untuk di fasilitasi dengan yang tergabung di MPP. Kita menagih komitmen, dan instansi yang berkaitan kedepan mau dibawa kemana?. kita meminta komitmen, apakah MPP hanya di biarkan, atau bubar saja? kalau tidak ada iktikad baik dari OPD mending bubarkan saja,” tegas dia.
Mahmudi mengatakan, meski MPP dibawah koordinasi Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tetap butuh kekompokan semua pihak agar pos- pos yang tersedia dapat berjalan sesuai fungsinya.
“Tidak bisa dipasrahkan ke Dinas perijinan saja, harus ada inspektorat, satpol pp serta dukungan semua pihak agar pelayanan terhadap masyarakat berjalan maksimal,” ujar dia.
Jika OPD terkait tetap tidak berkomitmen memperbaiki kinerjanya, maka kepala dinasnya harus mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat.
“Lebih mundur kalau tidak berkomitemen memperbaiki etos kerja melayani masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala DPMPTSP Bangkalan Ainul Gufron menanggapi aspirasi LSM Lira mengaku mendapat koreksi dan cambukan keras atas kinerja OPD dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Kami mengangap ini sebagai bahan evaluasi. Ini cambuk bagaimana kedepan bisa lebih baik dalam menata kelola peyanan dengan baik,” ujar dia.
Ainul mengatakan banyak OPD berminat menaruh stand pelayanan di MPP, akan tetapi keterbatasan tempat maka tidak memungkinkan, kecuali tempat permainan anak- anak di lantai 3 dipindahkan.
Kata Ainul, yang bisa dilakukan oleh pihaknya adalah mengevaluasi, kalau diminta mundur Ia tidak sepakat, karena latar belakang berdirinya MPP itu untuk memudahkan dan mempersingkat pelayanan.
“Jadi saya tidak sependapat jika diminta mundur, karen program ini tujuannya perbaikan prestasi, marwahnya adalah pelayanan. Adapun kekurangan yang telah dikoreksi, kami berterimaksih,” tutupnya.
Penulis: Syahril