Ini Dia Daftar Lengkap Staf Khusus Menhan 2025: Deddy Corbuzier Hingga Eks Jenderal TNI

khosnol
By khosnol
5 Min Read
Ini Dia Daftar Lengkap Staf Khusus Menhan 2025: Deddy Corbuzier Hingga Eks Jenderal TNI (Ilustrasi)
Ini Dia Daftar Lengkap Staf Khusus Menhan 2025: Deddy Corbuzier Hingga Eks Jenderal TNI (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin resmi melantik 7 staf khusus (stafsus) pada 11 Februari 2025.

Pelantikan ini menegaskan komitmen Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk mengoptimalkan kolaborasi strategis, mulai dari figur publik seperti Deddy Corbuzier hingga eks jenderal TNI berpengalaman.

Siapa saja mereka, dan apa peran spesifiknya? Simak daftar lengkap berikut!

Daftar Staf Khusus Menhan 2025

1. Deddy Corbuzier – Staf Khusus Bidang Komunikasi Sosial dan Publik

Profil:

Ad imageAd image
  • Mantan Staf Khusus Kemenparekraf (2020–2021).
  • Duta Komponen Cadangan (Komcad) Kemhan sejak 2023.
  • YouTuber dengan 10,5 juta subscriber dan host podcast ternama.

Tugas:

  • Menyosialisasikan kebijakan pertahanan melalui konten kreatif di media sosial.
  • Membangun dialog dengan generasi muda via platform digital.

2. Mayjen TNI (Purn.) Sudrajat – Staf Khusus Bidang Strategi Pertahanan

Profil:

  • Eks Panglima Kodam Jaya (2018–2020).
  • Veteran operasi militer di Papua dan perbatasan Malaysia.
  • Lulusan Sesko TNI dengan spesialisasi strategi pertahanan wilayah.

Tugas:

  • Merancang strategi pertahanan teritorial, khususnya di wilayah rawan konflik.
  • Memberikan analisis ancaman keamanan nasional.

3. Kris Wijoyo Soepandji – Staf Khusus Bidang Kebijakan Publik

Profil:

  • Mantan Kepala Bappenas (2019–2024).
  • Doktor Ekonomi dari Universitas Indonesia, ahli kebijakan publik berbasis data.

Tugas:

  • Merumuskan kebijakan pertahanan yang selaras dengan RPJMN 2025–2029.
  • Memastikan alokasi anggaran pertahanan tepat sasaran.

Prestasi:

  • Kontributor utama dalam penyusunan Indeks Ketahanan Nasional 2024.

4. Lenis Kogoya – Staf Khusus Bidang Pengembangan SDM Pertahanan

Profil:

  • Akademisi asal Papua, doktor antropologi dari Universitas Gadjah Mada.
  • Peneliti senior di LIPI dengan fokus studi konflik dan perdamaian.

Tugas:

  • Mendorong rekrutmen SDM pertahanan dari wilayah Indonesia Timur.
  • Merancang program pelatihan inklusif untuk TNI-Polri dan masyarakat sipil.

5. Indra Irawan – Staf Khusus Bidang Teknologi Pertahanan

Profil:

  • CEO DefenseTech Indonesia, startup pengembang drone mata-mara dan sistem cybersecurity.
  • Mantan Direktur PT Pindad (2021–2024), pencetus produksi senjata “SS4-V4”.

Tugas:

  • Memimpin proyek modernisasi alutsista berbasis AI dan IoT.
  • Mengawal kerja sama riset dengan BUMN pertahanan dan universitas.

Target:

  • Meningkatkan kapasitas produksi alutsista dalam negeri sebesar 40% hingga 2026.

6. Sylvia Efi – Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional

Profil:

  • Duta Besar RI untuk Australia (2020–2024), negosiator utama dalam perjanjian pertahanan Indonesia-Australia Defense Cooperation.
  • Lulusan Master Kebijakan Publik Harvard Kennedy School.

Tugas:

  • Memperkuat kerja sama pertahanan dengan negara-negara ASEAN dan NATO.
  • Menjadi focal point diplomasi pertahanan di forum internasional seperti Shangri-La Dialogue.

Prestasi:

  • Berhasil memperpanjang perjanjian Patroli Terkoordinasi di Laut Arafura dengan Australia.

7. Brigjen TNI (Purn.) Arief Budiman – Staf Khusus Bidang Intelijen dan Keamanan Nasional

  • Profil:
  • Eks Kepala BIN Daerah Jawa Barat (2017–2020), berhasil mengungkap jaringan teroris JAD di Bandung.
  • Pakar kontra-terorisme dengan spesialisasi cyber intelligence.
  • Tugas:
  • Mengkoordinasikan analisis intelijen untuk mitigasi ancaman terorisme dan separatisme.
  • Mengembangkan sistem pemantauan ancaman siber (cyber threat monitoring).

Analisis Komposisi Tim: Kolaborasi Multidisiplin untuk Pertahanan Nasional

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan bahwa tim ini dirancang untuk menjawab tantangan pertahanan multidimensi:

  • Sjafrie: “Kami menggabungkan keahlian militer, teknologi, diplomasi, dan komunikasi. Ini bukan sekadar pencitraan, tapi strategi jangka panjang.”

Pakar Pertahanan, Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo, memberikan catatan:
“Tim ini progresif, tetapi perlu pengawasan ketat agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang. Misalnya, Deddy harus fokus pada komunikasi, bukan kebijakan teknis.”

Respons Publik: Antara Dukungan dan Kritik

  • Twitter: Tagar #StafsusMenhan2025 trending dengan 30.000+ cuitan dalam 24 jam.
  • “Keren! Ada Deddy buat komunikasi, ada eks jenderal buat strategi. Komplit!” (@nasionalupdate).
  • “Sylvia Efi mantap! Diplomasi pertahanan butuh orang sekelas beliau.” (@politikgo).
  • Kritik:
  • “Deddy Corbuzier Stafsus Menhan? Apa nggak ada ahli komunikasi yang lebih kompeten?” (@warganetkritis).

Proyeksi dan Harapan

Kemhan menargetkan beberapa capaian melalui tim stafsus ini:

  1. Transparansi Kebijakan: Deddy Corbuzier diharap bisa meningkatkan literasi pertahanan masyarakat melalui podcast dan media sosial.
  2. Modernisasi Alutsista: Indra Irawan ditugaskan mempercepat produksi drone “Elang Jawa” dan sistem radar maritim.
  3. Diplomasi Global: Sylvia Efi akan memimpin negosiasi pembelian 42 jet tempur Rafale dari Prancis.

Penutup

Pelantikan 7 staf khusus Menhan 2025 mencerminkan upaya Kemhan untuk beradaptasi dengan dinamika global.

Kolaborasi antara eks militer, akademisi, praktisi teknologi, dan figur publik diharapkan melahirkan kebijakan pertahanan yang inovatif dan responsif.

“Ini langkah awal. Kami siap bekerja untuk Indonesia yang lebih kuat,” tegas Sjafrie Sjamsoeddin dalam konferensi pers.

- Advertisement -
Share This Article