jfid – Pada Rabu, 31 Juli 2024, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas terbunuh di ibu kota Iran, Teheran. Berikut beberapa fakta terkait peristiwa ini.
Ismail Haniyeh tewas akibat serangan yang menargetkan kediamannya di Teheran.
Kelompok Hamas mengeluarkan pernyataan berduka atas kematian Haniyeh, yang disebut terjadi akibat serangan Zion.
Pembunuhan Haniyeh merupakan pukulan berat bagi Hamas. Meskipun Haniyeh tinggal di luar negeri, dia memimpin operasi politik kelompok tersebut dan menjadi penghubung utama dengan mediator Mesir dan Qatar dalam pembicaraan sandera dan gencatan senjata di Gaza.
Haniyeh lahir dari orang tua Arab Palestina yang mengungsi dari desa mereka di dekat Ashqelon (sekarang wilayah Israel) pada tahun 1948.
Dia menghabiskan masa kecilnya di kamp pengungsi Al-Shati di Jalur Gaza. Pendidikannya didukung oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Haniyeh aktif dalam politik mahasiswa dan terlibat dalam pembentukan Hamas pada tahun 1988.
Pembunuhan Haniyeh terjadi dalam situasi genting di Timur Tengah, dengan meningkatnya konfrontasi antara Israel dan Hezbollah yang berpotensi meluas menjadi perang regional.
Hamas juga terus berperang melawan militer Israel di Gaza.
