jfid – Thomas Matthew Crooks, seorang pria berusia 20 tahun dari Bethel Park, Pennsylvania, adalah pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli 2024 di Butler, Pennsylvania.
Crooks ditembak mati oleh agen Secret Service beberapa detik setelah ia melepaskan tembakan ke arah panggung tempat Trump sedang berpidato.
Selain Crooks, seorang penonton berusia 50 tahun juga tewas, dan dua penonton lainnya mengalami luka kritis.
Latar Belakang Thomas Matthew Crooks
Thomas Matthew Crooks adalah seorang lulusan Bethel Park High School dan baru saja menyelesaikan pendidikan associate di bidang teknik dari Community College of Allegheny County.
Seorang mantan teman sekelasnya di Bethel Park, yang memilih untuk tetap anonim, menggambarkan Crooks sebagai seorang yang cerdas dan sering kali terlibat dalam aktivitas seperti merakit komputer dan bermain game.
Teman-teman sekelasnya terkejut dengan tindakan Crooks karena dia dikenal sebagai anak yang pendiam dan tidak menunjukkan minat khusus pada politik selama masa sekolah.
Crooks, yang terdaftar sebagai pemilih Partai Republik, juga tercatat pernah memberikan donasi kecil sebesar $15 kepada sebuah komite aksi politik progresif pada tahun 2021.
Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa ia kemudian mendaftar sebagai pemilih Partai Republik, yang menambah kebingungan mengenai motif di balik tindakannya.
Reaksi dan Investigasi
Setelah insiden tersebut, FBI melakukan penyelidikan mendalam terhadap latar belakang Crooks, termasuk riwayat keluarganya dan aktivitas online-nya.
Namun, mereka menemukan bahwa Crooks tidak memiliki jejak digital yang signifikan atau keterlibatan politik yang jelas.
Beberapa teman sekelasnya juga menyebutkan bahwa Crooks sering menjadi korban bullying selama masa sekolah, tetapi ada yang menyangkal klaim ini, menyebutnya sebagai anak yang baik dan pintar.
Polisi menemukan bahan pembuat bom di mobil Crooks dan senjata AR-15 yang digunakan dalam penembakan tersebut dibeli secara legal oleh ayahnya.
Kejadian ini mengejutkan komunitas kecil Bethel Park yang dikenal sebagai daerah yang tenang dan jarang terjadi kekerasan.
Secara keseluruhan, Thomas Matthew Crooks dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan pintar, yang tindakannya sangat bertentangan dengan karakter yang dikenali oleh teman-temannya.
Hingga saat ini, motif di balik upaya pembunuhan terhadap Trump masih menjadi misteri dan terus diselidiki oleh pihak berwenan.