jfid – Pada tanggal 21 Mei 2024, empat negara Uni Eropa, yaitu Spanyol, Irlandia, Slovenia, dan Malta, sedang mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina.
Keempat negara ini telah menunjukkan kesiapan mereka untuk mengakui Negara Palestina sebagai “satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan keamanan” di wilayah yang dilanda perang tersebut.
Mengapa Empat Negara Ini?
Spanyol dan Irlandia
telah lama memperjuangkan hak-hak Palestina, terutama dalam konteks meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza, Palestina akibat serangan Israel.
Pada November tahun lalu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez bersumpah bahwa pemerintahan barunya akan menjadikan pengakuan negara Palestina sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negerinya.
Slovenia dan Malta
meskipun tidak sevokal Spanyol dan Irlandia, juga telah menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina.
Keempat pemimpin negara ini mewakili semua sisi spektrum politik, menunjukkan adanya konsensus politik yang luas bahwa pengakuan atas Palestina diperlukan untuk setiap proses perdamaian di masa depan.
Implikasi Pengakuan Negara Palestina
Pengakuan negara Palestina oleh empat negara ini dapat memiliki implikasi yang signifikan.
Pertama, ini akan memberikan legitimasi lebih lanjut kepada Palestina sebagai negara berdaulat.
Kedua, ini dapat mendorong negara-negara lain di Uni Eropa dan di seluruh dunia untuk mengikuti jejak mereka.
Namun, langkah ini juga dapat memicu reaksi dari Israel dan sekutunya.
Israel telah merespons kabar rencana 4 negara Eropa mengakui negara Palestina dengan menyebutnya sebagai “hadiah bagi terorisme” dan berpendapat bahwa ini akan mengurangi kemungkinan negosiasi resolusi konflik Gaza.
Kesimpulan
Keputusan empat negara Eropa ini untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat adalah langkah penting dalam mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.
Meskipun ada tantangan dan hambatan, langkah ini menunjukkan komitmen kuat dari negara-negara ini untuk mencapai solusi dua negara, di mana negara Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan.