jfid – Qurban adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama pada saat Hari Raya Idul Adha.
Namun, seringkali muncul pertanyaan, “Apakah orang yang berkurban dapat menerima jatah dagingnya?” Jawabannya adalah, ya, mereka bisa. Namun, ada aturan dan konsep tertentu yang perlu dipahami.
Konsep Qurban dalam Islam
Qurban adalah bentuk pengorbanan dalam Islam yang dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu, biasanya sapi atau kambing, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an surah Al-Kautsar ayat 2, Allah SWT berfirman: “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)”.
Aturan Pembagian Daging Qurban
Dalam Islam, daging kurban harus dibagi dalam tiga bagian yang sama:
- Sepertiga bagi diri sendiri dan keluarga: Orang yang berkurban boleh mengambil jatah daging dari hewan kurbannya untuk dimakan, maksimal sepertiga.
- Sepertiga bagi kerabat dan tetangga: Bagian ini diberikan kepada kerabat, tetangga, atau orang lain yang membutuhkan.
- Sepertiga untuk disedekahkan kepada kaum miskin dan fakir: Bagian ini diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
Namun, perlu diingat bahwa orang yang berkurban dilarang menjual bagian apa pun dari hewan kurbannya. Mereka hanya boleh mengambil jatahnya untuk dimakan.
Hikmah Qurban
Selain sebagai bentuk ibadah, qurban juga memiliki sejumlah hikmah atau tujuan. Salah satunya adalah untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia.
Dengan membagikan daging qurban, kita bisa membantu mereka yang membutuhkan dan sekaligus mempererat tali silaturahmi.
Kesimpulan
Jadi, orang yang berkurban memang bisa mendapatkan jatah dagingnya. Namun, ada aturan dan konsep yang harus dipahami dan diikuti.
Semoga artikel ini bisa membantu Anda memahami lebih lanjut tentang konsep dan aturan pembagian daging qurban dalam Islam.
