Saat menyimpan cabai di dalam kulkas, jangan sembarangan meletakkannya di sebelah bumbu dapur lain. Ada beberapa bumbu dapur yang sebaiknya tidak disimpan berdekatan dengan cabai, karena bisa mempengaruhi aroma, rasa, dan kualitas cabai.
Misalnya, produk susu, seperti susu, telur, dan keju. Produk susu akan menyerap aroma cabai, sehingga bisa mengubah rasa dan bau produk susu itu sendiri. Selain itu, produk susu juga bisa memicu pertumbuhan jamur pada cabai.
Selain produk susu, sayuran segar lain juga sebaiknya tidak disimpan berdekatan dengan cabai. Pasalnya, jika cabai rusak dan berdekatan dengan sayuran lain, bisa merusak atau memengaruhi aroma sayuran tersebut.
Selain itu, sayuran lain juga bisa melepaskan gas etilen, yang bisa mempercepat pematangan dan pembusukan cabai. Beberapa contoh sayuran yang menghasilkan gas etilen adalah tomat, pisang, apel, dan alpukat.
5. Cara petik cabai bisa mempengaruhi keawetan cabai
Jika kita memiliki tanaman cabai sendiri di rumah, ada satu hal yang perlu kita perhatikan saat memetik cabai. Yaitu, waktu dan cara memetik cabai.
Waktu terbaik untuk memetik cabai adalah pada pagi hari, ketika bobot buah masih optimal dan belum terkena sinar matahari langsung. Sinar matahari bisa membuat cabai kehilangan air dan menjadi layu.
Cara memetik cabai yang baik adalah dengan memelintir tangkai buah cabai, bukan dengan memotong atau mencabutnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari cabang atau ranting tanaman cabai patah, yang bisa mengganggu pertumbuhan cabai selanjutnya.
Selain itu, cabai yang dipetik dengan tangkai akan lebih tahan lama disimpan daripada yang dipetik tanpa tangkai. Tangkai cabai akan melindungi buah cabai dari kerusakan fisik atau serangan mikroorganisme.
Nah, itu dia lima cara menyimpan cabai yang bisa kita lakukan di rumah. Dengan cara ini, kita bisa stok cabai untuk sebulan penuh tanpa khawatir cabai akan busuk.
Cabai yang segar dan berkualitas akan membuat masakan kita lebih lezat dan menggugah selera. Apalagi di bulan puasa, kita tentu ingin menyajikan hidangan yang istimewa untuk berbuka puasa bersama keluarga. Namun, tidak semua orang suka dengan rasa pedas dari cabai. Ada juga yang alergi atau tidak tahan dengan cabai. Bagaimana cara mengatasi hal ini?
Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengurangi rasa pedas dari cabai. Pertama, kita bisa memilih jenis cabai yang tidak terlalu pedas, seperti cabai merah besar, cabai hijau, atau paprika.
Kedua, kita bisa membuang biji dan daging putih di dalam cabai, karena bagian inilah yang mengandung capsaicin, senyawa yang menyebabkan rasa pedas. Ketiga, kita bisa menambahkan bahan lain yang bisa menetralkan rasa pedas, seperti gula, madu, susu, keju, atau santan.
Keempat, kita bisa mengonsumsi minuman dingin, seperti air es, jus, atau teh, untuk meredakan rasa pedas di lidah. Kelima, kita bisa mengunyah bahan yang bisa menyerap capsaicin, seperti roti, nasi, atau kentang.
Dengan tips ini, kita bisa menikmati masakan berbumbu cabai tanpa harus khawatir dengan rasa pedasnya. Cabai tidak hanya memberikan rasa pedas, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.
Cabai mengandung vitamin C, vitamin A, antioksidan, dan zat besi, yang baik untuk meningkatkan imunitas, mencegah infeksi, dan mengatasi anemia.
Cabai juga bisa membantu menurunkan berat badan, karena capsaicin bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori. Cabai juga bisa mengurangi rasa sakit, karena capsaicin bisa menghambat sinyal nyeri ke otak.
Jadi, jangan ragu untuk mengonsumsi cabai, asalkan tidak berlebihan. Cabai adalah bumbu dapur yang memiliki banyak kelebihan, baik untuk rasa maupun kesehatan.
Dengan cara menyimpan cabai yang benar, kita bisa stok cabai untuk sebulan penuh tanpa khawatir cabai akan busuk. Selamat mencoba dan selamat berpuasa!