Trend TDC Mulai Membuming di NTB, Pemkab Lombok Utara Serius Kembangkan TDC Mahadesa

Lalu Nursaid
3 Min Read
Foto : Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas, Samsul Hadi saat kunjungan lapangan atau study banding ke TDC Mahadesa Duman, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Foto : Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas, Samsul Hadi saat kunjungan lapangan atau study banding ke TDC Mahadesa Duman, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

jfid – Keseriusan pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam menciptakan ekoistem ekonomi baru berbasis desa patut diacungi dua jempol. 25 TDC desa menjadi salah satu target awal dengan mapping desa-desa potensial yang menjadi percontohan didesa di KLU untuk segera beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Paska kunjungan Wakil Bupati Lombok Utara Bapak Danny Karter beberapa hari yang lalu ke kantor PT. Gerbang NTB Emas untuk melihat langsung sistem bisnis TDC mahadesa yang dijalankan disetiap desa yang menjadi mitra PT. GNE.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Istri Wakil Bupati KLU yang didampingi oleh Kepala Bappeda, Dinas Pemberdayaan Desa, Kepala Biro Ekonomi, Perwakilan Asosiasi Kepala Desa mengadakan kunjungan lapangan atau study banding ke TDC Mahadesa Duman, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Rabu, 16 Juni 2021.

Dalam sambutannya Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas, Samsul Hadi menyatakan, trend TDC sudah mulai membuming di NTB saat ini. “Karena setiap Bumdes yang bergabung di TDC Mahadesa menunjukkan tren positif ketimbang belum bergabung dengan TDC,” ungkapnya.

Hadi sapaan akrabnya menambahkan, TDC Mahadesa menggunakan sentuhan teknologi sopisticated dalam mapping potensi desa yang perlu dikembangkan, sehingga berdampak signifikan dalam peningkatan ekonomi desa serta pelayanan perbankan juga dalam memudahkan transanksi masyarakat di TDC satu pintu, belanja bisa, simpan dan tarik tunai bisa di TDC tersebut.

“Study Banding yang dilaksanakan oleh Ketua GOW dan Rombongan yang dipusatkan di TDC Duman yang masih baru, akan tetapi trend omsetnya meningkat terus dari bulan ke bulan dan sampai saat ini sudah beromset Rp. 309.912.348.” ungkapnya.

Bumdes Duman mulai bergabung sejak awal Maret 2021 dengan jumlah Supervisor yang terlibat sekitar 12 orang yang didominasi oleh ibu-ibu PKK dan Kader desa.

“TDC Duman menjadi salah satu contoh yang bisa dikembangkan oleh ibu Ketua GOW dan Rombongan untuk segera diaplikasikan dan semoga TDC di KLU segera terbangun,” tutup Hadi.

Sementara itu, Ketua GOW sangat antusias untuk segera terbangun TDC-TDC Desa di KLU. “Setelah kami melihat langsung geliat ekonomi dari hadirnya TDC desa di Duman ini menjadi motivasi serta spirit kami untuk mempercepat proses dalam mewujudkan peningkatan ekonomi berbasis desa dan pemberdayaan UKM yang tetap hidup dan berkembang walapun badai corona belum berhenti,” harapnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article