Teror Harimau di Sumsel, Deru Angkat Bicara

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Harimau Sumatera berkeliaran Tertangkap kamera
Harimau Sumatera berkeliaran Tertangkap kamera

Muara Enim – Sehubungan telah adanya korban meninggal. Seorang warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semende Darat Ulu. Akibat diterkam Harimau di Wilayah Ataran kebun Penamaran perbatasan Desa Rekimai Jaya, Kecamatan Semende Darat Tengah dengan kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat pada hari kamis tanggal 12 desember 2019.

Terlebih kini tercatat setidaknya ada dua kabupaten di Sumsel yakni, Pagar Alam, Lahat, yang diteror oleh harimau Sumatera yang berkeliaran di kebun hingga nyaris mendekati pemukiman warga.

Hal ini turut menjadi perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Gubernur Sumsel, Herman Deru ditengah rapat Paripurna Pengesahan Rancangan APBD 2020 Provinsi Sumsel di Kantor DPRD Provinsi Sumsel mengatakan, bahwa Pemerintah tidak akan tinggal diam dengan kondisi masyarakat di tiga kabupaten tersebut.

“Dan sudah saya sampaikan juga, kondisi terkini pada Menteri Kehutanan. Saya telah menerima informasi setidaknya ada tujuh harimau yang tengah berkeliaran dan membuat masyarakat resah,” ungkap Herman Deru.

Herman Deru menambahkan, ketika berdiskusi dengan Bu Menteri, harimau tidak pernah keluar dari habitatnya. Hanya saja ada kemungkinan beberapa orang atau oknum yang berkebun di habitatnya,” kata Deru.

Deru mengaku akan secepatnya turun untuk memantau kondisi Kota Pagar Alam, Muara Enim, dan Lahat serta berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat daerah itu sendiri ataupun warga luar.

Camat Semende Darat Ulu Chol Tri S., STP., M, SI saat berhasil di bincangi jurnalfaktual.id mengatakan, untuk kepada masyarakat agar kebih hati – hati berpergian ke kebun sekitar kawasan hutan, semak – semak belukaran.

Jikalau akan berpergian ke kebun diusahakan mengajak teman ( tidak sendirian) dan di lengkapi dengan parang atau peralatan ke amanan lainnya.

Masih kata Cholid, apabila masih ingin pergi ke kebun, diharapkan bagi masyarakat agar tidak terlalu pagi pergi dan pulang jangan terlalu sore.

Bagi yang memiliki hewan ternak, untuk berhati – hati dalam pemeliharaan, tidak di pelihara didekat kawasan hutan agar tidak memancing hewan buas terutama harimau tersebut,”pungkasnya

Harapan warga kepada intansi terkait, agar permasalahan ini secepatanya di atasi dan insiden tersebut tidak terulang kembali.

“Masyarakat tidak merasa takut dan resah untuk mekakukan aktivitas kekebun mereka masing – masing,” harap salah satu warga Semende Mubin kepada jurnalfaktual.id Sabtu (14/12/2019).

Laporan ; ID/Tim

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article