Talk Show PMII Bali Nusra, Ajak Mengedepankan Toleransi Antar Sesama

Syahril Abdillah
4 Min Read

Mataram, Jurnalfaktual.id | Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Bali Nusra menggelar Talk Show bertajuk “Meningkatkan Toleransi Ummat Beragama
Kita Bumikan Islam Sebagai rahmatan Lil’alamin di NTB” di Aula UKMK NTB, Kamis (21/11).

Acara Talk Show yang digelar PKC PMII Bali Nusra adalah bertujuan untuk menangkal paham-paham radikalisme dan pentingnya toleransi antar sesama.

Ketua PKC PMII Bali-Nusra, Aziz Muslim menegaskan dalam sambutannya, PMII sampai hari ini dan terus konsisten berbicara kebhinekaan, karena secara social kegamaan NTB tidak hanya Islam, banyak juga saudara-saudara kita yang berkeyakinan lain.

“Sehingga penting untuk kita sebagai kader Muda Islam sama-sama menjaga kebhinekaan untuk kemaslahatan bersama dan terciptanya kedamaian sampai dirasakan oleh anak cucu kita,” ucap Aziz Muslim saat memberikan sambutan atas nama ketua PKC PMII Bali Nusra.

Disisi lain, lanjut Aziz, akhir-akhir ini juga berbagai macam kelompok radikalisme telah menunjukkan aksinya dipermukaan yang sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, lagi-lagi kelompok ini bertopeng pada wajah Islam, salah satu contoh terakhir adalah gerakan terorisme yang terjadi di Medan pada tanggal 12 November 2019, kejadian bom bunuh diri kali ini merupakan aksi yang cukup nekat.

“Maka, tujuan dari diksusi ini untuk menanamkan kesadaran kepada kaum muda tentang pentingnya membumikan Islam Rahmatan Lil’alamin sebagaimana jati diri Islam itu sendiri yang mengedapankan Toleransi antar sesama,” tandas Bagong panggilan akrabnya ketua PKC PMII Bali Nusra.

Sementara itu, Profesor Zainal Asikin, SH, SU (Akademisi UNRAM), ia menyampaikan 6 poin penting menangkal paham-paham radikasime :

  1. Toleransi bukan maslah teks tapi soal konteks, karena toleransi bukan pada persoalan jasmani melainkan soal hati nurani.
  2. Ajakan untuk merawat hati sehingga tumbuh sebagai hati yang mengedepankan cinta dan kasih sayang antar sesama
  3. Toleransi Hukum……………………….
  4. Merawat rasa kebersamaan untuk membangun daerah.
  5. Secara konseptual Islam sebagai Agama yang mengajarkan monoteisme tauhid yang harus diwujdkan dlam bentuk kepasrahan diri dan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya sebagai utusan pembawa rahmah guna meraih kebahagiaan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.
  6. Semangat cinta kasih yang mengemban misi Islam Rahmatan Lilalamin untuk menghindari konflik yang terjadi di daerah kita

Menurut Prof. H. Saiful Muslim, MM
(Ketua MUI NTB), ia memparkan, Majelis ulama adalah konsep, yang bekerja adalah Ormas-ormas yang tergabung dalam Majelis Ulama, karena sejatinya Majelis Ulama Indonesia menyerukan pesan kepada Ummat Muslim untuk menciptakan kehidupan yang damai, harmonis dan yoleran antar ummat beragam adalam rangka mewujudkan Islam Rahmatan Lil’alamin.

“Spirit tersebut harus diwujudkan melalui sikap dan prilaku keberagaman yang santun rukun, toleran, saling menghormati dan menerima perbedaan keyakinan,” tuturnya.

Kendati demikian, lanjut H. Saiful, ia juga menyampaikan pada momen Maulid Nabi kali ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Umat Islam untuk mengembangkan hidup damai dan harmonis dikalangan Ummat Islam.

“Sehingga tidak terjebak pada pertentangan dan perelisihan yang dapat merusak silaturrahmi antar ummat Islam,” tandas H. Saiful Ketua MUI NTB.

Hal yang perlu diperhatikan akhir-akhir ini adanya wacana kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Agama mengenai penggunaan celana cingkrang, hal ini tidak perlu dibesar-besarkan dan diperdebatkan. (Lns)

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article