• Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Menu
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Search
Close
Search
Close
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Menu
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
Home»Warta
2 Mins Read

Syafiudin Asmoro: Nama Mbah Hasyim dan Mbah Kholil Harus Muncul Dalam Kamus Sejarah Indonesia

By RasyiqiApril 22, 2021
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Syafiudin Asmoro, Anggota DPR RI asal Madura (Foto//Istimewa).

Jfid- Anggota Komisi V DPR RI Syafiudin Asmoro dengan tegas mengatakan menolak keras kamus sejarah indonesia jilid 1 bentukan PDF terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Penolakan dari H. Syafi’, sapaan lekatnya, bukan tanpa alasan. Hal itu dikarenakan nama sosok muassis Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari sebagai tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan tidak tercantum.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengutarakan, fraksinya saat rapat sudah
sudah menyoroti secara keras terhadap tidak adanya nama Ki Hasyim Asy’ari dan Syaichona Kholil di Kamus Sejarah Jildi 1  Natuon Formation (1900-1950).

“Oleh karena itu, F-PKB  menolak adanya Kamus Sejarah terbitan Kemendikbud tersebut,” tegas dia. Kamis, 21 April 2021.

Menurut H. Syafi’, subjektivitas tokoh yang dipasang dalam kamus sejarah Indonesia tidak dilakukan secara objektif. Bahkan, terkesan kemerdekaan Indonesia hanya sebuah pemberian. Bukan atas perjuangan bangsa Indonesia.

“Kalau objektif, karena sampulnya menggunakan gambar Ki Hasyim Asy’ari, seharusnya isi konten juga berisi tentang perjuangan Ki Hasyim Asy’ari. Tapi, yang tertulis malah tokoh tokoh Jepang dan Belanda bahkan melupakan pahlawan nasional kita”, terang dia.

Kemudian disisi lain, selain Ki Hasyim Asy’ari. Tokoh lainnya yang perlu disebutkan dalam kamus sejarah tersebut yakni Syaichona Kholil.

Syaikhona Kholil  bukan hanya sebagai inisiator Nahdhatul Ulama , Kyai dan Ulama, walaupun belum menjadi pahlawan nasional beliau telah menorehkan Sejarah panjang perjuangan, pendisikan dan Pondok pesantren bahkan sebagai epesintrum santri dan pesantren nusantara,” papar pria yang saat ini juga menjabat Ketua DPC PKB Bangkalan itu.

“Saya orang Madura, saat rapat Fraksi memang saya katakan kalau Syaichona Kholil belum menjadi pahlawan nasional hingga sekarang. Namun secara defacto para ulama Nusantara melihat Syaichona Kholil ini juga merupakan bagian dari pergerakan kemerdekaan bangsa”, jelas Syafiuddin.

“Jadi kami menginginkan, sebagai pahlawan nasional nama Ki Hasyim Asy’ari dan Syaichona Kholil diharapkan dapat dimunculkan didalam buku sejarah harus dimunculkan. Sebagai pejuang bangsa melalui Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan berserikat,” tutup dia.

Penulis: Syahril

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram WhatsApp

Baca Juga

Anggota DPRD Jatim Aisyah Lilia Agustina Hadiri Santunan Yatim Piatu Bersama Muslimat NU dan Laziznu Genjeng

1 Min Read

Ratusan Peserta Hadiri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan DPRD Jatim Fraksi PKB

1 Min Read

Profil Nusantics, satu-satunya startup teknologi genom di Indonesia

4 Mins Read

Diduga Korupsi DD, Mantan PJ Kades Hingga Ketua BPD Karang Gayam Jadi Tersangka

1 Min Read
Sidang perselingkuhan di balai desa Gadu Timur. (foto: jurnalfaktual.id)

Selingkuh di Depan Istri, Warga Desa Gadu Timur Ganding Diarak ke Balai

2 Mins Read

Dapat Kucuran Dana 210 Juta dari DBHCT, Disnaker Gelar Sosialisasi Terhadap 6 IKM

1 Min Read
Add A Comment

Leave A Reply Cancel Reply

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Navigasi:
  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
Menu
  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
Facebook Twitter Youtube Instagram

Copyright © 2022 Jurrnalfaktual.id. All Rights Reserved

  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan
Menu
  • Tentang
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Periklanan

Copyright © 2022 BeramalBaik. All Rights Reserved

Home

Indeks

Nulis

Login

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

  • Arta
  • Flash
  • Headline
  • Histori
  • Kolumnis
  • Rupa-Rupa
  • Sasana
  • Siasat
  • Tahta
Menu
  • Arta
  • Flash
  • Headline
  • Histori
  • Kolumnis
  • Rupa-Rupa
  • Sasana
  • Siasat
  • Tahta

Berlangganan Pembaruan

Dapatkan artikel-artikel berita kreatif dari jf.id

Facebook Twitter Pinterest YouTube WhatsApp TikTok Telegram Discord RSS