Provinsi NTB Raih Peringkat Pertama Indeks Inovasi Daerah Tahun 2021

Lalu Nursaid
3 Min Read
Foto : Kepala Dinas (Kadis) Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, S. Sos., MM., saat mewakili Gubernur menghadiri webinar sosialisasi pengukuran dan penilaian indeks inovasi daerah tahun 2021, mekanisme dan tata cara pemberian penghargaan inovative goverment award (IGA) dan dana insentif daerah (DID) di Ruang Rapat Sekda NTB.
Foto : Kepala Dinas (Kadis) Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, S. Sos., MM., saat mewakili Gubernur menghadiri webinar sosialisasi pengukuran dan penilaian indeks inovasi daerah tahun 2021, mekanisme dan tata cara pemberian penghargaan inovative goverment award (IGA) dan dana insentif daerah (DID) di Ruang Rapat Sekda NTB.

jfid – Peringkat Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2021, yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, kini melesat di posisi pertama secara nasional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, mewakili Sekda NTB usai webiner, Best Practice Inovasi Daerah Pengukuran dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2021, yang digagas Kemendagri, Rabu (4/8) di ruang rapat Sekda.

“Hingga saat ini, data sementara yang dipaparkan Kepala Badan Litbag Kemendagri, Provinsi NTB menempati urutan pertama kategori Provinsi,” kata Doktor Najam sapaan Kadis Kominfotik NTB.

Oleh sebab itu, lanjut Doktor Najam bahwa untuk terus menjaga posisi peringkat Pertama, hingga batas waktu penginputan inovasi, harus segera dilakukan input data-datavinovasi yang belum masuk Kemedagri.

Kalau pelaporan sebelumnya, ada 35 inovasi milik Pemrov. NTB yang telah masuk ke Litbang Kemendagri dengan data dan dokumen pendukung yang komprehesif dan divalidasi.

Sementara itu, Kepala Badan Litbag Kemendagri Dr. Drs. A. Fatoni, mengatakan ada 5 besar provinsi dengan kategori inovatif. Provinsi NTB meraih posisi pertama, disusul Jawa Tengah, Papua, Sumatera Selatan dan NTT.

“Data ini laporan pertanggal 4/8/2021. Namun data ini bersifat sementara akan terus bergerak,” jelas Agus Fatoni.

Doktor Agus Fathoni, meminta daerah untuk melaporkan dan menyampaikan semua data inovasi daerah untuk dilakukan pengukuran dan penilaian indeks inovasi daerah.

Sedang Kepala Bidang Litbang NTB Lalu Suryadi, Ia menjelaskan, input data dengan syarat yang komprehensif bagi OPD yang belum, diberikan waktu hingga 17 September 2021.

“Ini sesuai perpanjangan waktu yang diberikan oleh Kemendagri,” paparnya.

Selain itu, penginputan ini agar memperhatikan syarat umum dan kelengkapan pelaporan hasil inovasi yang merupakan terobosan baru.

“Hingga saat ini ada 50 inovasi yang telah di input oleh OPD. Target kita sampai akhir Agustus sudah selesai dan awal September waktu untuk penyempurnaan dan perbaikan hingga sempurna,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Tim Litbang Bappeda dan Biro Organisasi Setda Provinsi NTB.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article