Prihatin Nasib Petani, LPPNU NTB Gelar Dialog dengan Sejumlah Pegiat Petani

Lalu Nursaid
4 Min Read

jfid – Petani sebagai salah satu garda depan negara dalam menyiapkan ketahanan pangan nasional, petani menjadi perhatian dari berbagai kalangan maupun lembaga. Salah satunya adalah lembaga pengembangan pertanian Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barata.

Hal ini merujuk pada persoalan petani yang selama ini tidak pernah kunjung usai. Sehingga mendiskusikan pertanian merupakan langkah yang dapat diambil dalam menemukan berbagai ide-ide dalam membangun pertanian NTB yang lebih baik.

Dalam hal ini, Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (PW LPP NU NTB) melakukan Dialog Tani dengan tema Arah Kebijakan Pemerintah dan Masa Depan Pertanian NTB. Yang dihadiri langsung oleh ketua PWNU NTB TGH. Masnun Tahir sekaligus membuka acara tersebut, Minggu (10/1/21) kemarin.

Turut hadir juga, Sekretaris PW NU NTB H. Lalu Aksar Ansori selaku narasumber panel dengan Serikat Tani NTB Wahijan dan sejumlah Pimpinan Lembaga dan Banom NU serta aktivis Petani Melineal, Kelompok Tani dan beberapa utusan OKP.

Ketua PW NU NTB Prof. TGH. Prof MASNUN dalam sambutannya, ia menyampaikan, pertanian merupakan bagian penting yang harus diperhatikan oleh seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah.

“NU harus hadir dan wajib hadir di tengah-tengah masyarakat, dalam hal ini LPPNU sebagai lembaga di bawah naungan NU harus mampu menjadi garda terdepan dalam membangun konsep pengembangan pertanian dalam mewujudkan pertanian NTB yang lebih baik,” pintanya.

Sementara Sekretaris PW NU NTB, H. Lalu Aksar Ansori sekaligus dalam pemaparannya, ia menegaskan pentingnya memperhatikan para petani secara maksimal, karena petani sampai saat ini masih saja tidak berdaya.

“Para petani secara akses informasi, biaya produksi dan yang lainnya masih tersisihkan, bahkan hasil produksi pertanian masih dihargai dengan harga yang murah. Sehingga perlu adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak dalam mewujudkan petani yang sejahtera dan berdaya saing,” sebutnya.

Wahijan selaku Direktur Serikat Tani NTB mengungkapkan, bahwa persoalan pertanian saat ini masih bergulir dan belum ada titik temu, banyak hal yang harus terus dibenahi di sektor pertanian mulai dari teknologi pertanian sampai pada pasar yang menguntungkan petani kita.

“Tentu regulasi yang dibuat benar-benar berpihak pada petani,” katanya.

Sebelumnya, Muhammad Akbar Jadi selaku Ketua LPPNU NTB menyampaikan bahwa berjihad untuk memajukan pertanian dan mensejahterakan petani menjadi penting, mengingat basis warga Nahdliyyin adalah di pedesaan dan motor ekonomi pedesaan adalah pertanian.

Kedepan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan sekaligus menyiapkan kader millenial yang berminat pada sektor pertanian di kabupateb kota se NTB demi menyelamatkan ketahanan pangan kita.

“Kalau generasi muda ikut dan tertarik pada sektor ini’,” kata Viken Madrid Sapaan Akrab.

Sementara, Ketua Panitia, M Syukur yang juga sebagai Wakil ketua LPP NU berharap, Dialog Tani ini digelar sebagai upaya dalam menemukan konsep pengembangan pertanian NTB yang lebih baik. “Dan dialog ini juga tentu untuk memberikan pemahaman kepada generasi Melineal tentang pentingnya pengembangan pertanian,” imbuhnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article