PHE WMO Bakal Aktifkan Kembali Anjungan PHE 12 KM 50

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read

JfID- Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) akan kembali mengaktivasi Anjungan PHE 12 lepas pantai 50 kilo meter (KM) dari Kecamatan Sepuluh.

Anjungan lepas pantai ini adalah untuk minyak dan gas, yang antinya akan disalurkan ke Gersik dan manfaatnya untuk masyarakat Jawa Timur.

Anjungan ini sebelumnya sempat dilakukan pemotongan bangunan atas (topside) akibat kejadian kemiringan pada struktur anjungan dikarenakan adanya perubahan kondisi tanah

Senior Manager Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa Indra Zulkarnain mengatakan, anjungan PHE-12 seharusnya sudah beroperasi di 2017, akan tetapi terjadi insiden kemiringan sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan memasang struktur baru.

Saat ini proses perizinan sudah selesai, dan tinggal pengerjaan. Indra berharap semua pekerjaan yang dilakukan PHE WMO berjalan aman dan lancar.

“Kami tetap memperhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan pekerja di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Menurut Indra, PHE WMO saat ini setiap harinya mampu menghasilkan 2.000-3.000 barel minyak per hari. Pemasangan anjungan PHE-12 diharapkan bisa menambah 500-1000 barrel minyak per hari.

“Pemasangan anjungan PHE-12 diharapkan bisa menambah jumlah produksi PHE WMO, dan bisa meningkatkan perekonomian di Jawa Timur dan Kabupaten Bangkalan. Program CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat untuk terus di lanjutkan,” kata Indra.

Dalam kurun waktu 2 bulan ini, yakni September-Oktober 2020, pemasangan anjungan mulai dilakukan. Anjungan lepas pantai PHE-12 yang akan dipasang kembali adalah anjungan yang lama dan posisinya hanya bergeser sedikit.

Sementara itu, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imon menyambut baik pembukaan anjungan lepas pantai itu.

Ra Latif sapan lekatnya berharap PHE-WMO aktif menjalin komunikasi dan sosialisasi langsung kepada masyarakat sekitar.

Selain itu, Ra Latif berharap PHE- WMO
berperan aktif dalam pembangunan perekonomian dan mengembangkan potensi lokal masyarakat.

“Dampak lingkungan diharapkan bisa dikendalikan, agar ekosistem laut yang menjadi mata pencaharian masyarakat tidak tercemar,” ujarnya.

Ra Latif juga mengatakan, kontribusi PHE WMO untuk pembangunan Kabupaten Bangkakan sangat ditunggu. Melalui CSR nya, asas kemanfaatan bisa dirasakan bersama.

“Maksud kami ada lebih khusus bonevid lebih baik lagi sehingga masyarakat lebih menikmati sumber daya alam yang dimiliki,” tutupnya.

Syahril

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article