MASATA Loteng, Yayasan Kebon Sepatu dan Mandalika Hotel Association Sepakat Kerjasama Bangun Desa Wisata

Lalu Nursaid
3 Min Read
Foto : Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) membangun desa Wisata oleh Ir. Bart Draijer dan Akke de Jong, kepada YKS, MASATA Loteng dan MHA.
Foto : Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) membangun desa Wisata oleh Ir. Bart Draijer dan Akke de Jong, kepada YKS, MASATA Loteng dan MHA.

jfid – DPC Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Lombok Tengah melaksanakan 2 (dua) penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Penandatanganan pertama dengan Yayasan Kebon Sepatu (YKS) dalam hal pengembangan desa wisata berbasis pertanian, bahari dan Produk UMKM serta pembinaan SDM Pariwisata desa.

Yang kedua, Penandatanganan MoU juga dilakukan dengan Mandalika Hotel Association (MHA) dalam hal pemasaran produk UMKM desa wisata pada hotel-hotel yang tergabung di MHA, Kamis, 22 April 2021 bertempat di JM hotel, Kuta Lombok.

Yayasan Kebon Sepatu didirikan pada tahun 2006 di Belanda dan pada tahun 2007 resmi berkantor di Jakarta. Yayasan ini merupakan salah satu badan amal yang dibentuk oleh Ir. Bart Draijer dan Akke de Jong asal Belanda dengan visi menjembatani masyarakat dari ketergantungan dan keterbatasan untuk tumbuh mandiri dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, sosial, budaya, akademik dan ekonomi.

Ibu Akke menyampaikan, kerjasama YKS dan MASATA nantinya akan fokus pada penguatan SDM, pengembangan produk UMKM dan mendorong pengembangan kawasan wisata berbasis ekoturisme.

“Kerjasama ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan, keamanan dan kenyamanan di destinasi wisata, inovasi produk UMKM dan dukungan untuk penguatan SDM seperti kemampuan Bahasa Inggris pelaku wisata yang ada di desa,” jelas Akke.

kemudian, Mandalika Hotel Association yaitu asosiasi profesi kumpulan para General Manager Hotel yang ada di Lombok Tengah dan menaungi sekitar 50 hotel yang mayoritas berada di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta Lombok.

Dalam keterangannya pasca penandatanganan MoU, Ketua MHA Samsul Bahri, S. Adm menegaskan komitmen MHA dalam mendukung pemasaran produk UMKM desa wisata sehingga bisa membawa dampak ekonomi yang lebih baik.

“Tujuan dan harapan dari kami bagaimana bisa mengakomodir produk-produk UMKM yang ada di desa wisata untuk mempromosikannya secara offline, bisa melalui penitipan katalog produk di hotel yang tergabung di mandalika hotel assosiation bahkan kebutuhan furnitur hotel yang kita butuhkan juga akan kita pesan pada teman-teman pelaku UMKM desa wisata binaan MASATA,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai General Manager JM hotel Kuta ini.

Sementara itu, Ketua MASATA Lombok Tengah, Lalu Sandika Irwan menjelaskan bahwa MoU ini menjadi salah satu ikhtiar MASATA untuk mengajak pemangku kepentingan (stakeholders) lain untuk berkolaborasi dan kolaboraksi membangun desa wisata utamanya infrastruktur utama seperti penguatan SDM, pengejawantahan Sapta Pesona, pengembangan dan inovasi produk UMKM dan pemasaran daya tarik wisata yang ada di desa.

“Kerjasama MASATA dengan YKS dan MHA ini adalah interpretasi dari spirit Kolaborasi dan kolaboraksi yang selalu digaungkan mas Menteri Sandi Uno yaitu Geber (Gerakan Bersama), semoga bisa membawa berkah dan dampak positif bagi desa wisata binaan MASATA yang ada di Lombok Tengah ini,” pungkas Sandika.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article