Pelayanan PDAM di Beberapa Wilayah Kab. Loteng Alami Gangguan

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read

jf.id – Memasuki musim penghujan, tidak membuat kebutuhan air di beberapa wilayah di Kab. Lombok Tengah stabil dan tercukupi, terutama stabilisasi pelayanan kepada pelanggan di PDAM Tirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah yang mengalami gangguan. Rabu, 22/01/2020.

Gangguan pelayanan PDAM tersebut diakui oleh segenap Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirtha Ardhia Rinjani Lombok Tengah, terbukti dengan dilayangkannya surat permakluman kepada seluruh pelanggan PDAM melalui Direktur utama PDAM, H. Lalu Kitab prihal permakluman terhadap keterbatasan pelayanan pihak perusahaan yang tertulis pada tanggal 17 Januari 2020 kemarin, dengan tembusan Bupati Lombok Tengah, Ketua DPRD Kab. Lombok Tengah, serta Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirtha Ardhia Rinjani Lombok Tengah.

Surat pemberitahuan tersebut dilayangkan ke semua Camat Kab. Lombok Tengah, semua lurah dan Kepala Desa se Kab. Lombok Tengah lokasi pelayanan PDAM, Kepala Lingkungan atau lurah lokasi pelayanan PDAM, serta ketua ASOPAM se Kecamatan Lombok Tengah.

Pelayanan air minum perpipaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtha Ardhia Rinjani Lombok Tengah ini terjadi di beberapa lokasi pelayanan yang mengalami gangguan serius yang disebabkan oleh beberapa faktor.

“semua debit air di sumber air baku mengalami penurunan yang sangat drastis, selain itu rata-rata sisa debit air yang masih bisa dimanfaatkan antara 40 s/d 70 detik, kecuali Bendungan Batu Jai sebagai sumber air baku IPA Penujak,” tulis H. L Kitab, pihak PDAM melalui surat permakluman Perusahaan.

Selain dua faktor yang disebutkan di atas sebagai kendala pelayanan kepada pelanggan, Pihak PDAM juga tidak menampik bahwa pelayanan yang mengalami gangguan juga disebabkan oleh faktor curah hujan di Lombok Tengah khususnya belum memberikan dampak yang significant.

” curah hujan di sumber air baku belum mempunyai dampak disebabkan oleh daya dukung lingkungan yang sangat menurun (kerusakan hutan dan pengambilan bahan galian golongan C” lanjut keterangannya.

Akibat dari kerusakan lingkungan, pengambilan bahan galian golongan C, tak heran jika pihak perusahaan akui mengalami limit debit air.

“tekanan air yang sangat kecil dan perbedaan elevasi lokasi penyebaran pelanggan menyulitkan untuk dilakukan pergiliran,” tulisnya.

Untuk mengantisipasi limit air dari PDAM, pihak perusahaan melakukan dropping air dengan menggunakan mobil tanki perusahaan dengan kerjasama instansi dan dinas terkait.

Air adalah sumber kehidupan, debit air yang mengurang sudah jelas akan mempengaruhi pelayanan pihak perusahaan, sehingga dalam hal ini, kita berharap agar problem tentang kebutuhan air di Kab. Lombok Tengah bisa secepat mungkin teratasi.

M. Rizwan

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article