Peduli Siswa SDN Banyuning Laok 01, Herman Finanda Salurkan Bantuan Terpal Terop

Syahril Abdillah
3 Min Read
Foto bersama Herman Finanda dengan perwakilan guru dan tokoh masyaarakat di SDN Banyuning Laok 01 (Foto/Lah)

Bangkalan, Jurnalfaktual.Id- Viralnya pemberitaan terkait kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banyuning Laok 01, Desa Banyuning, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan mengundang perhatian Herman Finanda, salah satu anggota DPRD Bangkalan.

Pria yang saat ini duduk di Komisi A itu pada Jumat (13/12) sore meninjau langsung kondisi gedung sekolah yang dikabarkan tak layak ditempati sehingga puluhan siswa harus belajar diluar kelas beralaskan terpal tanpa atap.

“Saya kesini untuk memastikan kabar itu. ternyata benar adanya bahwa terdapat gedung yang ambruk dan tiga lokal kelas yang tersisa temboknya retak dan bagian atapnya rapuh,” kata dia kepada jurnalfaktual.Id. Jumat (13/12/2019) malam.

Selain melihat kondisi gedung sekolah, politisi Partai Gerindra itu juga membawa terpal terop yang diserahkan langsung kepada perwakilan guru di SDN tersebut untuk digunakan sementara waktu dalam proses belajar dan mengajar.

“Semoga terop ini bisa digunakan untuk menaungi adik- adik dalam proses belajar,” ujar anggota legislatif asal dapil II yang meliputi Kecamatan Geger, Spuluh dan Klampis itu.

Selain itu, Ia mengaku juga sedang berkoordinasi dengan Ketua DPRD serta Komisi D DPRD Bangkalan untuk mencarikan solusi terkait kondisi SDN Banyuning Laok 01.

“Saat ini saya berkoordinasi dengan Ketua Dewan dan rekan- rekan komisi D terkait nasib siswa- siswi di sekokah ini, kebetulan saya juga berangkat dari dapil dimana sekolah ini berada, kasian jika harus belajar dibawah terik matahari,” kata dia.

SDN Banyuning laok 01 yang terletak di Dusun Birampak, Desa Banyuning Laok, Kecamatan Geger saat ini proses belajar dan mengajarnya berlangsung di luar kelas. Hal itu dilakukan untuk antisipasi suatu hal yang tak diinginkan.

“Sesuai penuturan guru dan wali murid tadi proses belajar diluar kelas sudah berjalan dua minggu, karena khawatir gedung yang tinggal 3 lokal itu roboh,” terangnya.

Untuk sementara, lanjut dia, dirinya hanya bisa menyediakan terpal terop untuk digunakan sebagai atap saat proses belajar dan mengajar berlangsung.

“Saya akan berusaha agar sekolah yang kondisinya seperti ini tidak dibiarkan berlarut- larut, kasian siswanya jika harus belajar seperti ini. Saaat ini saya sedang koordinasi dengan Komisi D biar ditindaklanjuti ke dinas pendidikan,” tandasnya.

Penulis: Lah

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article