Pesan

Rasyiqi
By Rasyiqi
2 Min Read
Ilustrasi Surat Cinta
Ilustrasi Surat Cinta

jfid – Berulang kali sejarah runtuh: Bangsa ‘Ad, Tsamud, Babilonia, Bizantium. Awal abad ke-5 Masehi, Santo Agustinus menulis ‘De Civitate Dei’. Risalah itu lebih sebagai rasa risau yang dengan getir berseru untuk kembali pada Tuhan di saat Roma roboh akibat hancurnya ahlak.

Seperti kota Sodom dan Gomora, di situ bukan sama sekali tak ada kebaikan, masih ada Luth AS. Laki-laki saleh keponakan Nabi Ibrahim itu tak kurang baktinya pada Allah, siang dan malam. Tapi perangkat kebaikan tak lagi memadai, negeri itu tak terselamatkan, binasa.

Kita hari ini, adalah juga riwayat tentang dunia yang kian renta oleh kemelut dan dekadensi. Goncangan dan rasa was was. Banjir, gempa, longsor tak berkesudahan, wabah penyakit mendunia menjadi bagian intim tiap tarikan nafas kita hari ke hari.

Dalam beragam metafora, ketika berkisah bangsa-bangsa atau penduduk kota yang dihancurkan, kitab suci pada ujungnya selalu berseru agar mengambil pelajaran darinya. Jika dengan kepedihan atau kebinasaan pun tak mampu menggugah, dengan cara apalagi hati manusia dapat disentuh?

Wabah penyakit yang membinasakan, atau gempa besar yang meluluhlantakkan hanyalah pesan, semacam panggilan. Meski di situ membaur rasa takut, kehilangan tak terperi, pilu, nestapa tapi juga harapan. Bisakah dengan itu hati manusia tergetar dan menjadi terang oleh cahaya-Nya

12 Februari 2021
Mufti Ali

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article