Menyambut Transisi New Normal, Pelaku Pariwisata Lakukan Konvoi Keliling

Lalu Nursaid
4 Min Read

jfID – Menyambut masa Transisi New Normal di sektor pariwisata, ratusan orang perwakilan pelaku wisata dari unsur tour and travel agent, pengelola hotel, dan pusat oleh-oleh di Lombok melakukan konvoi keliling, Minggu (21/6) kemarin.

Total lebih dari 50 unit bus berukuran sedang dan besar ikut berkumpul untuk berkonvoi. Konvoi dimulai dari Tembolak menuju Bandara International Lombok. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri jalur ByPass ke arah Senggigi dan berakhir di Pusat Oleh-Oleh Sasaku Senggigi.

Arve dari Amo Holiday Tour and Travel Organizer selaku panita penyelenggara menjelaskan jika kegiatan yang dinamakan “konvoi pariwisata” ini merupakan bentuk rasa syukur dan optimisme dimulainya New Normal di sejumlah daerah. Ia mengaku, hampir empat bulan pariwisata di Lombok seperti mati suri akibat Covid-19. Akibatnya para pelaku wisata menjadi terpuruk.

“Makanya kita berpartisipasi bersama seluruh pelaku wisata yang ada, baik itu travel agen, hotel maupun pusat oleh-oleh untuk mengadakan konvoi pariwisata ini,” terang Arve.

Dirinya berharap kegiatan konvoi pariwisata ini akan mampu membangkitkan kembali gairah pariwisata di NTB, khususnya pariwisata di Lombok Barat.

“Paling tidak dengan adanya kegiatan ini teman-teman yang sedang terpuruk dengan kondisi saat ini bisa mendapatkan sedikit harapan, bahwa pariwisata Lombok akan kembali bangkit dan kembali berjaya,” harapnya.

“Insya Allah sekitar bulan Agustus mendatang kita akan buat satu event yang nanti akan melibatkan seluruh travel agen dan semua pelaku pariwisata agar hadir di Lombok untuk bisa mengikuti kegiatan familly gathering,” lanjutnya menambahkan.

Dinas Pariwisata Lombok Barat sendiri sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saiful Ahkam yang juga ikut serta dalam konvoi pariwisata kemarin. Ia menilai konvoi ini menjadi bukti bahwa para pelaku pariwisata sangat kompak.

Untuk target enam bulan ke depan sebut Ahkam, adalah bagaimana para pelaku mampu memasarkan dirinya dan memuaskan para pelanggan nantinya. Ia menyebut, kolaborasi antar pelaku sangat perlu dikedepankan.

“Jadi kegiatan ini seperti manasin mesin bahwa mereka (pelaku pariwisata, red) ini siap new normal. Kita apresiasi apalagi sesuatu yang sifatnya mandiri dari pelaku. Satu hal yang paling penting adalah pariwisata ini ada kesadaran yang cukup bagus bahwa pariwista ini tidak bisa dijalani secara sepihak, tapi multi pihak. Ini yang harus dirangkul dan membanggakan,” kata Ahkam.

Hal senada disampaikan salah satu anggota Komisi II DPRD Lombok Barat Abdul Madjid yang ikut serta dalam konvoi tersebut. Ia berpendapat kegiatan semacam ini menjadi upaya untuk mendorong dibukanya destinasi wisata, tentunya dengan standar protokol kesehatan Covid-19.

“Hal lain yang perlu dikaji adalah transisi new normal ini kemudian bagaimana menjadi ajang berbenah untuk mengajarkan sapta pesona, salah satunya adalah kebersihan. Kemudian juga harus ada sosialisasi intensif, karena satgas gugus tugas yang ada di Lombok Barat sekarang ini lebih difokuskan ke kecamatan, maka mereka harus terus melakukan sosialisasi dengan melibatkan stakeholder pariwisata dan para pelaku penggiat pariwisata untuk kemudian bisa berlaku SOP protap kesehatan Covid-19 terkait dengan pariwisata tersebut,” pesannya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article