Lakpesdam NU Lotim: Meminimalisir Paham Radikalisme

Lalu Nursaid
2 Min Read

jfID – Ditengah masalah covid-19 yang melanda seluruh Dunia termasuk bangsa Indonesia, Lakpesdam NU Lombok Timur menggelar Dialog Keagamaan.

Dialog keagamaan yang bertema, “Dakwah transformatif dan moderat, meminimalisir radikalisme dengan mendorong peran Mubaligh dan Muballigoh dalam menyebarkan ajaran Islam yang Rahmatan Lilalamin”.

Kegiatan tersebut bertempat di Ponpes Tohir Yasin, Lendang Nangka, Lombok Timur, Selasa 31 Maret 2020.

Suriadi selaku Ketua Lakpesdam NU Lombok Timur diawal sambutannya, ia menyampaikan, menyikapi virus corona memang keharusan, namun kita jangan sampai lengah dengan hal-hal kecil yang memiliki dampak besar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti yang saya sampaikan yaitu gerakan radikal dan terorisme.

“Tidak boleh diabaikan dengan kelompok minoritas yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Kelompok tersebut adalah kelompok yang menganut paham radikalisme dalam setiap gerakan organisasinya,” ujar Suriadi.

Karena itu, lanjutnya, saya sampaikan mengingat respon beberapa oknum terhadap pemerintah dalam penanganan corona ini dianggap sebagai sebuah kegagalan, yang kemudian mereka narasikan sebagai kelemahan system demokrasi.

“Seakan-akan mereka ingin meneriakkan bahwa segala bentuk kondisi Negara ini sumbernya adalah Demokrasi yang tidak ada dalilnya, bahwa untuk menyelamatkan Indonesia, mereka ingin menegakkan Khilafah,” tambahnya.

Pria asal Desa Kerumut ini menjelaskan, pada satu sisi, system dinegara kita tidak melarang warganya untuk bersikap kritis maupun member masukan, namun kalau sudah mengkritisi system lalu menawarkan gagasan khilafah.

“Ini menjadi sebuah pintu masuk bagi gerakan sparatis, gerakan terorisme dan radikalisme atas nama agama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suriadi menegaskan, lakpesdam NU Lombok Timur mendorong efektifitas penanganan yang preventif, humanis dan damai dalam meminimalisir laju gerakan radikalisme di Lombok Timur.

“Hal itu dipandang perlu menggerakkan muballigh-muballigh yang ada di Lombok Timur, melalui forum-forum dialog keagamaan. Dimana ruang dakwah dan sosialisasi Islam rahmatallilalamin harus di isi oleh mereka yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, serta sesuai kapasitasnya sebagai tauladan ummat dan penyampai risalah kerasulannya,” pungkas Suriadi.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article