Kyai Kholil As’ad, Meneruskan Perjuangan Ulama bersama Fattah Jasin dan Kyai Ali Fikri

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Do'a Kyai Kholil As'ad Syamsul Arifin untuk kemenangan Fattah Jasin-Kyai Ali Fikri (foto: redaksi)
Do'a Kyai Kholil As'ad Syamsul Arifin untuk kemenangan Fattah Jasin-Kyai Ali Fikri (foto: redaksi)

jfid – Kyai Kholil As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Situbondo, tidak sekedar memberikan dukungan pada pasangan Fattah Jasin – Kyai Ali Fikri. Tapi, dirinya menyampaikan pada publik, akan dampingi pasangan tersebut, hingga duduk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.

Adapun beberapa alasan yang disampaikan Kyai kharimatik itu, Pertama, Kyai Kholil As’ad Syamsul Arifin, memberikan dukungan pada Fattah Jasin – Kyai Ali Fikri, karena meneruskan perjuangan para Ulama. Dalam acara silaturrahim di kediaman Fattah Jasin, Kyai Kholil menyampaikan,

“Saya akan terus mendampingi bapak Fattah Jasin dan Kyai Ali Fikri. Tidak lain, untuk meneruskan perjuangan para Ulama. Saya tidak sekedar mengajak, tapi mengajak bersama sama untuk berjuang,” jelasnya, disampaikan dalam ceramah bahasa Madura. Sabtu (14/11/2020) di jln Irama, Kepanjen, kediaman Fattah Jasin.

Bagi Kyai Kholil As’ad, Politik adalah bagian dari kegiatan Agama. “Siapa yang melarang Kyai dan para Ulama terlibat politik? Itu orang yang tidak pernah Ngaji. Urusan kencing dan pakai baju saja diatur oleh agama, apalagi urusan menentukan pemimpin!,” isi ceramah Kyai Kholil berbahasa Madura, 2 tahun silam.

Bagi Kyai Kholil As’ad Syamsul Arifin, Politik adalah Ibadah. Politik digunakan untuk mengatur dan memperbaiki Negara.

“Apa jadinya, jika politik tidak diurus oleh ulama, apa jadinya jika politik tak e seppoe ulama? Kencing di kamar mandi ada hubungannya dengan agama, tidur ada hubungannya dengan agama, apalagi memperbaiki Bangsa dan Negara,” terang Kyai Kholil As’ad.

Kyai Kholil As’ad juga menyampaikan dalam sebuah pengajian, jika dalam keadaan orang-orang susah dan orang-orang bingung (kemelaratan masyarakat, red), itu tidak boleh ditinggalkan. Karena Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang berat, meratapi ummatnya.

“Cintanya kanjeng Nabi Muhammad pada ummatnya, melebihi cinta orang tua pada anaknya. Karena Kanjeng Nabi memiliki sifat, Azizun, Harizun, Bilmuk minina Ro ufur Rohim,” Kyai Kholil As’ad.

Saat Kyai Kholil As’ad bertandang di kediaman Fattah Jasin. Kyai yang disebut-sebut banyak orang sebagai wali Allah, menyampaikan alasan penting soal ulama mendukung Fattah Jasin,

“Ini bukan sekedar urusan Dunia, tapi urusan Akhirat. Kenapa Ulama harus ikut dalam perpolitikan. Ya, memang tugas Ulama dan Umaro,” tutup Kyai Kholil As’ad Syamsul Arifin. (DN).

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article