Isyarah Tongkat dan Tasbih Syaikhona Kholil Bangkalan

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Puncak peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 di Pondok pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Puncak peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 di Pondok pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

jfid– Pondok pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, Jawa Timur menjadi lokasi puncak peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-99.

RKH. Nasih Aschal, Mewakili pengasuh pesantren menilai langkah tepat PBNU. Menurut dia, lahirnya NU tidak lepas dari peran Syaikhona Kholil Bangkalan.

“Kita semua tentu akan mengatakan dan bersepakat kalau NU lahir dari sang inspirator yaitu Syaikhona Kholil melalui isyaroh tongkat dan tasbih,” kata Ra Nasih nama panggilan dari RKH. Nasih Aschal.

Ra Nasih mengatakan, pesantrennya berdiri pada tahun 1861. Adapun NU lahir pada tahun 1926. Artinya, lanjut dia, keberadaan pesantren Syaikhona Kholil lebih dulu dari pada NU.

“Secara khusus kami ucapkan terimakasih kepada ketua PBNU yang telah memilih pelaksanaan harlah di pesantren kami,” ujar dia.

Ra Nasih dengan tegas mengatakan pesantrennya tidak hanya mendidik santrinya tentang ilmu agama, hal lain jadi pelajaran santri untuk kemaslahatan ummat.

“Pendiri pesantren ini telah melahirkan pemikiran visioner, keutuhan dan toleransi,” jelas dia.

Jika NU kental dengan kalimat ‘Hubbul Wathan Minal Imam’, Ra Nasih pun mengaku menemukan manuskrip Syaikhona Kholil dengan kalimat ‘Hubbul Authon Minal Iman.

“Ini bukti bukan hanya mbah kholil isyarah, bukan penentu saja, tetapi melalui syaikhona lahir pemikiran besar tentang keutuhan dan toleransi,” kata dia.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, Bangkalan merupakan sumber energi spiritual NU.

“Kita tahu akar energi spiritual NU adalah Bangkalan, Yaitu Syaikhona Mohammad Kholil,” ujar Gus Yahya kepada wartawan. Kamis, 17 Februari 2022.

Alasan itulah kata Gus Yahya puncak Harlah NU ke- 99 diletakkan di Bangkalan. Jika kemudian Syaikhona Kholil diusulkan menjadi pahlawan nasional, pihaknya sangat setuju.

“PBNU sangat setuju, karena wujud dari peradaban Indonesia ini tidak lepas dari Syaikhona Kholil,” ujar dia.

Untuk mewujudkan gelar pahlawan ini, PBNU kata Gus Yahya akan menempuh jalur yang telah menjadi prosedur dari pemerintah.

“Kita akan tempuh sesuai jalur yang ada,” kata dia.

Untuk NU kedepan, Gus Yahya mengatakan telah mencanangkan pengembangan kemandirian ekonomi, sisi lain dari tradisi keagamaan sebagai kontribusi terhadap peradan dunia.

“Kita ingin merawat jagad dan peradaban,” tutup dia.

Laporan: Syahril Abdillah

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article