Hari Jadi Sumenep ke-750 Dinilai Gagal

Deni Puja Pranata
4 Min Read
Warga Sumenep memampang Poster saat pagelaran Hari Jadi Sumenep ke 750 di depan Masjid Agung (Foto: Redaksi)
Warga Sumenep memampang Poster saat pagelaran Hari Jadi Sumenep ke 750 di depan Masjid Agung (Foto: Redaksi)

Sumenep, Jurnalfaktual.id, – Rangkaian hari jadi Sumenep ke-750 yang digelar didepan Masjid Agung pada Minggu malam, 26 Oktober 2019 banyak menuai Kecaman.

Salah satu poster bertuliskan, “Rakyat Pulau Kekeringan, Butuh Air Bersih, Tolong Bantu Mereka” dipampang oleh salah satu pengunjung yang hadir, namun sayang tak bisa masuk, dikarenakan rangkaian Puncak Hari jadi Sumenep tertutup untuk umum.

Protespun ramai di media sosial, baik di Facebook maupun di grup-grup WhatsApp. Akun Facebook bernama Mohammad Madani menuliskan dalam status Facebook nya, “jika yang masuk dan duduk di kursi VIP dengan Tiket 100 ribu-150 ribu lalu Hari Jadi Sumenep untuk Siapa?,” protesnya dalam status Facebook yang di Lik ratusan orang.

Lain lagi, protes yang keluar dari salah satu aktivis KNPI DPD Sumenep, seperti yang dilansir updatejatim.com. Semarak ke-750 yang menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Sumenep mendapat tanggapan miring dari warga. Pasalnya acara tersebut terkesan tidak dibuka untuk umum.

Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep Fauzan Adhima adalah salah seorang yang memgaku kecewa dengan pagelaran yang Pemkab laksanakan pada Minggu (27/10/2019) malam.

Dia menuturkan, dirinya bersama keluarga sebetulnya hendak menikmati salah satu perayaan Hari Jadi Sumenep yang digelar di depan Masjid Jamik itu. Namun setibanya di lokasi ternyata tak bisa menonton dari dekat karena dipagar.

Menurut dia, mestinya acara bertajuk “Sumenep Rumah Kita” itu bisa dinikmati masyarakat. “Mengecewakan. Ini bukan untuk rakyat Sumenep tapi hanya untuk pejabat Sumenep,” ujarnya dengan rasa kecewa.

Kekecewaan juga dirasakan oleh warga Sampang yang pernah lama menjalani hidup di Kabupaten Keris ini. AIDA (34) warga Sampang, mengaku sangat kecewa, karena dirinya jauh-jauh datang dari Sampang, namun tak bisa masuk ke arena acara karena, acara khusus Tamu VIP.

Di grup-grup WhatsApp juga ramai diperbincangkan. Pagelaran hari jadi Sumenep yang ke-750 di Kritik oleh salah Anggota grup yang juga sebagai Pimpinan Redaksi NetSiber.com.

“Ini yang di pakek uang rakyat Sumenep dan hari jadi ini acaranya masyarakat Sumenep, dan itu sudah di anggarkan oleh pihak pemerintah kab. Sumenep,” ungkapnya disalah satu grup WhatsApp.

Hari jadi Sumenep untuk Siapa? Pagelaran Hari jadi Sumenep yang ke-750 melalui rangkaian acara panjang, dinilai gagal, karena salah satu acara pada Minggu malam, tepat 26 Oktober 2019, di depan Masjid Agung menuai kecaman dan Protes dari warga.

Berikut, sebaran Undangan yang terdapat di grup-grup WhatsApp:

*UNDANGAN VIP*
Festival Musik Tongtong se-madura 2019
Semarak Hari Jadi 750th 2018
Tgl. 26 – 27 oktober 2019

Harga 100k – 150k
*Fasilitas VIP :*
1. Goody bag (Event Semarak 750th only)
2. Snack
3. ID Card VIP
4. Parkir VIP
5. Akses masuk khusus VIP
6. Tribun penonton khusus VIP

Contact :
Ferry 0818519888

Lain lagi, ketika hadiah Laptop bekas yang dihadiahkan pada duta wisata Sumenep. Hal ini, menjadi perhatian publik, dan berdampak buruk bagi citra Pemkab Sumenep.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article