HAB Kemenag ke- 74, Delegasi NU Pandan Indah Raih Juara Terbaik 1 Pembacaan Hikayat

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read

jf.id – Acara Hari Amal Bhakti (HAB) ke 74 Kementrian Agama Tahun 2020 kabupaten Lombok Tengah berlangsung di Becingah Adi Guna Praya, Jum’at, 3/01/2020.

Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag Ke 74, dirangkaikan dengan pelaksanakan apel, dan penyerahan penghargaan bagi peserta yang mendapatkan juara terbaik dalam setiap mata lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Mata lomba yang diadakan adalah lomba membaca kitab kuning, lomba baca syair hikayat, tahfizulqur’an 10 sampai 30 juz, karaoke Religi.

Pengurus NU Pandan Indah dalam mata lomba Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag Ke 74 ini mendelegasikan peserta pada mata lomba baca Hikayat dengan membawa hasil Jura terbaik I

“kebanggaan Bagi Pengurus NU Pandan Indah karena telah berhasil meraih juara terbaik I lomba Hikayat tingkat Kabupaten,” kata Hamdi SH.MH selaku ketua Tanfidziah NU Pandan Indah.

Keberhasilan delegasi yang diutusnya lantas tidak mau berbuat untuk hal yang lebih progres lagi, Hamdi berharap agar kedepan warga NU Pandan Indah bisa terus berkontribusi untuk negeri.

“jika ada lomba di tingkat Provinsi kami dari Pengurus NU Desa Pandan Indah akan ikut mengambil bagian,” tutur Pria yang berprofesi sebagai Advokat tersebut.

Membaca hikayat menurut Hamdi, penting untuk tetap dilestarikan agar generasi kedepan banyak tahu tentang cerita Islami dan bermuatan moralistik.

“terimaksih kepada saudara Sanusi Karim selaku A’wam, Amak Jumarim dan Mustofa Tegeng Wakil Ketua Pengurus NU Pandan Indah sebagai utusan mengikuti lomba,” imbuhnya.

Terpisah, Sanusi Karim selaku A’wan Pengurus NU Pandan Indah, sekaligus pemenang mata lomba tersebut menyatakan bacaan syair hikayat tentang ajaran tauhid dan tasawuf.

” di baca dengan lantunan tembang khas Suku Sasak, sehingga pendengar hikayat yang dibaca akan dicerna dengan penuh makna” sebut Sanusi.

Sanusi melanjutkan bahwa dalam sya’ir Hikayat tersebut, diceritakan tentang sejarah kelahiran Kematian Nabi SAW, tentang Ngurisan, Khitanan dan lain lain, sehingga kitab seperti Hikayat Nur dan Daqoiqul Akbar menjadi lebih atraktif

“di Pandan Indah membaca hikayat seperti ini masih kamilestarikan dengan baik,” ujarnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article