BPR NTB Diminta Ambil Peluang Pengembangan Motor Listrik

Lalu Nursaid
2 Min Read
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Asisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah dan Kepala Biro Ekonomi Provinsi NTB
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Asisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah dan Kepala Biro Ekonomi Provinsi NTB

jfID – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Asisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah dan Kepala Biro Ekonomi Provinsi NTB, menerima Tim Konsolidasi Perubahan PD BPR NTB menjadi Bank BPR NTB, di Pendopo Gubernur NTB, Rabu, 8 Juli 2020.

Sebelumnya, gubernur menunjukkan kepada tim kehebatan Sepeda Listrik NgebUTS yang merupakan karya anak NTB. Bang Zul juga memberikan kesempatan kepada ketua tim dan rombongan untuk menjajal kehebatan sepeda listrik itu.

Selain sepeda listrik, lanjutnya, anak-anak NTB juga sudah bisa menciptakan cold storage tenaga matahari dan mobil listrik. “Walaupun masih ada kekurangan, namun terus mengalami penyempurnaan, learning by doing,” tuturnya.

Bang Zul mengatakan, ada peluang besar dalam pengembangan motor listrik di NTB. Untuk itu BPR NTB harus mengambil peluang ini, terutama dalam pembiayaannya. “Bayangkan kalau ini menjadi kendaraan di desa-desa di NTB dan ASN kita di provinsi, peluang pembiayaannya sangat besar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, banyak keuntungan yang akan didapatkan dengan pengembangan sepeda listrik ini di NTB. “Kita tidak beli bensin, lingkungan kita tidak polusi, dan tidak ribut karena tidak bersuara,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur juga meminta tim konsolidasi untuk segera merampungkan perubahan PD BPR NTB ke Bank BPR NTB. Ketua tim konsolidasi Lalu Arwan Wijaya dan anggota diminta segera merampungkan perubahan ini pada Agustus 2020. “Kalau ada kendala, baik dengan OJK dan lainnya segera konsultasi dengan saya,” pintanya.

Menurutnya BPR NTB harus mengambil peran dalam pengembangan karya-karya besar anak-anak NTB, seperti cold storage tenaga matahari, sepeda listrik dan mobil listrik.

Selain itu BPR NTB juga harus menjadi bagian dalam memajukan UMKM di NTB. Hadirnya BPR NTB ini, maka kedepan tidak boleh ada lagi istilah-istilah bank subuh. “Layani masyarakat kecil, UMKM kita, bukan hanya untuk orang kaya saja,” tegasnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article