Anggota DPD Dapil NTB Dorong Penguatan Empat Pilar MPR RI di Era Industri 4.0

Lalu Nursaid
2 Min Read
Foto : Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Suhaimi Ismy saat menggelar sosialisasi empat (4) pilar MPR RI, di yayasan Raudlatul Ma'arif Bebie, Desa Mekar Damai Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu 6 Februari 2021 (/Ist)
Foto : Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Suhaimi Ismy saat menggelar sosialisasi empat (4) pilar MPR RI, di yayasan Raudlatul Ma'arif Bebie, Desa Mekar Damai Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu 6 Februari 2021 (/Ist)

jfid – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Suhaimi Ismy mendorong penguatan empat pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di era industri 4.0.

“Empat (4) pilar MPR RI di era industri 4.0 saat sangat penting untuk diperkuat,” ujar Suhaimi saat menggelar sosialisasi empat (4) pilar MPR RI, di yayasan Raudlatul Ma’arif Bebie, Desa Mekar Damai Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (6/2) kemarin.

“Terutama penerapan dan pengamalannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai bangsa Indonesia,” katanya.

Kenapa sangat penting? Menurut mantan Kakanwil Depag NTB itu, era saat ini selain dikenal sebagai era revolusi industri 4.0 juga dikenal sebagai disruption era.

“Dimana perkembangan teknologi sangat cepat dan dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan sosial. Seperti kita alami beberapa waktu yang lampau bagaimana pertentangan antara taxi dengan ojek online dan sebagainya,” tutur Miq Suhaili sapaan akrabnya.

Selain itu, dari sekian negara di dunia, Indonesia merupakan negara yang sangat luas, hetrogen, kaya adat budaya. Sehingga perlu untuk terus  saling mengingatkan antar sesama anak bangsa.

“Siapa kita, dimana kita dan apa yang harus kita lakukan. Bahwa kita adalah bangsa Indonesia, bangsa besar yang selalu mengamalkan Pancasila, menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.

Miq Suhaimi mengingatkan, sebagai bangsa yang heterogen untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa.

“Sekali lagi, ketika kita sadari bahwa negara Indonesia itu penduduknya heterogen, dimana anggapan dari pihak yang tidak bertanggung jawab diluar negeri banyak mengaggap kita akan cepat terbelah, tercerai berai.
Akan tetapi, ketika kita berbicara Indonesia, maka kita tidak bisa terpisahkan, karena rasa cinta kepada NKRI,” katanya menambahkan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article