Profil Nusantics, satu-satunya startup teknologi genom di Indonesia

jfid
By jfid
5 Min Read

Nusantics adalah perusahaan rintisan (Startup) teknologi genomik pertama dan satu-satunya di Indonesia. Perusahaan juga mengembangkan alat tes COVID-19 generasi kedua, setelah generasi ketiga. Simak profil lengkap Nusantics di bawah ini.

 

Pendiri Nusantics

 

Pendiri Nusantics adalah Sharlini Eriza Putri, Vincent Kurniawan, dan Revata Utama. Putri ahli kimia, Kurniawan ahli teknik industri, dan Utama lulusan ilmu biomedis dengan pengalaman di bidang teknologi genomik.

 

Ketiganya memiliki keprihatinan yang sama: masalah kesehatan akibat degradasi lingkungan semakin hari semakin parah, membahayakan masyarakat.

 

Teman-teman ini ingin tahu lebih banyak tentang alasan di balik masalah tersebut. Alhasil, mereka mulai mempelajari dunia mikrobiota. Flora mikroba adalah ekosistem kompleks mikroorganisme yang hidup di dalam semua makhluk hidup di bumi, termasuk bakteri, jamur, dan virus. tubuh manusia. Setiap orang memiliki profil mikroflora mereka sendiri. Ini memainkan peran penting dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh.

 

Para ilmuwan percaya bahwa kombinasi mikrobiota yang sehat dari semua elemen planet ini (laut, tanah, manusia, hewan, tumbuhan) menopang struktur kehidupan. Oleh karena itu, pemahaman akan pentingnya keseimbangan flora mikroba dapat mengarah pada cara hidup yang lebih berkelanjutan bagi manusia dan lingkungan. Dengan pemikiran ini, grup ini mendirikan Nusantics pada tahun 2019. Ini adalah start-up teknologi genomik pertama dan satu-satunya di Indonesia.

 

Apa itu genom?

 

Genom adalah “cetak biru” suatu organisme. Tubuh manusia terdiri dari sel-sel yang membangun organ dan kemudian sistem organ, akhirnya menjadi satu manusia. Apa yang banyak tidak tahu adalah bahwa 52% dari tubuh manusia terdiri dari mikrobiota, dan tanpa itu, manusia tidak dapat berfungsi sepenuhnya.

 

Memperkenalkan teknologi ke industri kecantikan untuk pertama kalinya

 

Startup memperkenalkan teknologi ke industri kecantikan untuk pertama kalinya. Di labnya, Nusantics Hub, startup melakukan tes swab wajah bagi konsumen untuk menilai dan menilai keragaman mikrobioma kulit. Kami juga menyediakan jasa konsultasi untuk perawatan keseimbangan mikrobioma kulit.

 

Menurut, flora mikroba yang beragam dan seimbang sangat penting untuk kesehatan kulit, sehingga memahami keseimbangan flora mikroba dapat membantu Anda memilih produk perawatan kulit yang tepat untuk kondisi fisik alami Anda.

 

Alasan memilih industri kecantikan

 

Nusantics memilih industri kecantikan karena merupakan sektor yang sangat menguntungkan dan tidak ada regulasi yang rumit. Penerapan teknologi microbiome kulit juga relevan dengan kehidupan sehari-hari konsumen.

 

Kerjasama dengan berbagai industri

 

Langkah selanjutnya bagi startup ini adalah bekerja sama dengan berbagai pelaku industri, seperti perusahaan perawatan kulit dan kosmetik, untuk mengembangkan produk ramah mikrobiota.

 

Bisnis inti Nusantics terletak pada kemampuan R&D-nya. Selain mengembangkan produk dan layanan kecantikan, Nusantics akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan di bidang kesehatan dan pendidikan untuk mengembangkan test kit untuk menganalisis dan memantau profil flora mikroba.

 

Bergerak di bidang pembuatan alat tes COVID-19

 

Ketika virus corona mulai menyebar di Indonesia, sangat sulit untuk menjalankan tes karena kurangnya alat. Karena CTO Nusantics memiliki pengalaman dengan metode polymerase chain reaction (PCR), startup memutuskan untuk mendekati Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Indonesia dan mengajukan diri untuk membuat prototipe test kit COVID-19. Setelah itu, mereka mengikuti Gugus Tugas Nasional Virus Corona (TFRIC-19) BPPT Bidang Riset dan Inovasi.

 

 

Pandemi telah memberi startup ini tujuan baru. Nusantics telah mengembangkan alat tes COVID-19 generasi kedua. Tipe pertama akan didistribusikan ke 19 negara bagian di seluruh Indonesia sebagai bagian dari gerakan Pastivisa Indonesia. Ini adalah program yang diluncurkan oleh perusahaan modal ventura tahap awal East Ventures bekerja sama dengan BPPT dan perusahaan farmasi milik negara Biopharma untuk mendukung produksi 100.000 COVID. -19 alat tes. Proyek ini mendistribusikan 100.020 kit uji RT-PCR Juni lalu.

 

Mengumumkan Pembiayaan Seri A

 

Nusantics baru-baru ini mengumumkan putaran pendanaan Seri A pribadi yang dipimpin oleh East Ventures. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat kemampuan R&D melalui analisis mikrobiota dan diagnosa medis. Penasihat Bisnis East Ventures Triawan Munaf juga akan bergabung dengan komite Nusantics.

 

Anda bisa membeli produk produk dari

Nusantics di Blibli.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article