jfID – Hebat, salah satu E-Warung di desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, menjadi E-Warung idola bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pasalnya, E-Warung tersebut menyediakan sembako dengan kwalitas bagus dan harga ramah.
Tidak heran, jika E-Warung Semoga Jaya, menjadi pilihan utama bagi Keluarga Penerima Manfaat. Hal tersebut dirasakan oleh Mutmainnah (53) dari Dusun Polai Timur, saat membelanjakan haknya senilai Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah) di E-Warung Semoga Jaya.
Mutmainnah menyampaikan pada jurnalfaktual.id, jika E-Warung Semoga Jaya memberikan pilihan harga satuan barang
dengan kwalitas memuaskan.
“Di E-Warung Semoga Jaya memberikan Kwalitas sembako bagus. Harga satuan barangnya bermacam-macam. Baik telur dan berasnya,” terang Mutmainnah. Kamis (6/8/2020).
Dilain hal, E-Warung Semoga Jaya juga memberikan pelayanan extra. Seperti halnya, saat mesin gesek KPM tidak berfungsi. E-Warung Semoga Jaya, tetap memberikan hak KPM untuk berbelanja.
“Alhamdulillah, kami terbantukan dengan membelanjakan BPNT di E-Warung Semoga Jaya. Karena, walaupun mesinnya eror, kami tetap bisa membelanjakan dengan menitipkan kartu ke E-Warung. Nanti, jika sudah mesinnya normal bisa digesek sendiri. Enak, seperti diberi hutang dulu,” ungkap Patlatun, sebagaimana dilansir dari jurnalfaktual.id, Jum’at (10/7/2020).
Sedangkan, Subaida (40) warga Dusun Guk Tabun Timur, Desa Gadu Timur juga mengungkapkan nada yang sama.
Subaida, salah satu KPM yang menjadi pelanggan setia E-Warung Semoga Jaya, mengungkapkan, jika dirinya lebih minat berbelanja di E-Warung milik Hermiyati. Alasannya, selain murah, kualitas beras dan telurnya super mantap.
Pantauan jurnalfaktual.id di lokasi, tertulis papan harga di E-Warung Semoga Jaya sebagaimana berikut: Harga beras per 15 Kilogram Rp. 165.000 dan Rp. 165.100. Sedangkan harga hitungan per 17 biji Rp. 28.500 dan ada hitungan per 22 biji Rp. 37.400. Harga kacang perseperempat kilo/ tempe Rp. 6.500. Jika dijumlahkan, Uang senilai Rp. 200.000 bisa dibelanjakan 15 Kilogram beras, 17 atau 22 biji telur Super, dan seperempat kacang atau tempe.
Hermiyati, pengelola E-Warung Semoga Jaya mengatakan, jika pihaknya benar-benar menjaga kwalitas sembako.
“Seperti telur yang pecah mas. Itu tidak dijual, itu dikonsumsi sendiri. Yang pasti, namanya pedagang, ada resiko. Dan kita tetap mempertahankan kepuasan pelanggan,” ujar Hermiyati, pengelola E-Warung Semoga Jaya.
