BANGKALAN, JFID – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Dies Natalis ke-24 dengan menggelar orasi ilmiah yang menghadirkan Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Fathan Subchi, sebagai pembicara utama.
Acara yang digelar di Gedung Pertemuan RP. Moh. Noer ini menjadi momentum refleksi sekaligus afirmasi atas komitmen UTM dalam mendorong transformasi pendidikan berbasis inovasi dan tata kelola keuangan yang baik.
Rektor UTM Syafi’ menegaskan bahwa kehadiran BPK dalam acara ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk sinergi konkret antara lembaga pendidikan dan lembaga pengawasan negara. BPK, khususnya Anggota VI yang membidangi sektor pendidikan, dianggap sebagai mitra strategis dalam penguatan tata kelola keuangan di perguruan tinggi.
“Transformasi pengelolaan keuangan berbasis teknologi informasi adalah langkah strategis kami. Kami ingin memastikan seluruh proses penganggaran dan pelaporan selaras dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” ujar Rektor UTM, Kamis (24/7/2025).
Dukungan Stakeholder dan Capaian Akademik
Rektor juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk kementerian dan masyarakat Madura. Dukungan ini dinilai krusial dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan.
Saat ini, lanjut Syafi’ UTM telah memiliki 10 program studi terakreditasi “Unggul” dan seluruh program studi lainnya berstatus “Baik Sekali”, dengan akreditasi institusi “Baik”.
“Ini adalah hasil kerja kolektif seluruh sivitas akademika UTM. Kami berkomitmen terus meningkatkan kualitas,” tambahnya.
Selain itu, penambahan Program Studi dan Penguatan Riset Dies Natalis tahun ini juga menjadi ajang pengumuman pengembangan akademik UTM. Tiga program studi baru akan segera dibuka, yaitu satu Magister Pendidikan Dasar dan dua program doktoral: Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Ilmu Manajemen. Selain itu, UTM tengah mengupayakan pembukaan Program Studi Kedokteran.
Di bidang riset, UTM fokus pada pengembangan inovasi berbasis potensi lokal seperti garam, jagung, lili probiotik, dan biogas. Inovasi lainnya mencakup penggunaan panel surya, digitalisasi pembelajaran, serta mesin otomatis.
Sementara itu, Anggota VI BPK RI, Fathan Subchi memberikan apresiasi kemajuan UTM. Ia menilai UTM telah menunjukkan progres signifikan, khususnya dalam pengembangan teknologi dan tata kelola yang modern. Dalam konteks nasional, UTM dianggap sebagai lokomotif perubahan di Madura.
“UTM punya posisi strategis dalam pembangunan SDM dan inovasi regional. Kami berharap UTM terus tumbuh menjadi universitas berkelas dunia yang melahirkan pemimpin masa depan,” ungkap Fathan. (faiq/jfid)