jfid – Jika Anda sering berselancar di internet, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan Google, Bing, atau Yahoo. Ketiga mesin pencari ini memang paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa ada mesin pencari lain yang juga cukup terkenal, terutama di Rusia? Namanya adalah Yandex.
Yandex adalah singkatan dari Yet Another Indexer, yang berarti “indexer lainnya”. Yandex adalah perusahaan teknologi dan layanan internet multinasional asal Rusia, yang didirikan pada tahun 1997 oleh Arkady Volozh dan Arkady Borkovsky. Yandex menawarkan berbagai produk dan layanan, seperti mesin pencari, iklan online, peta, email, media sosial, e-commerce, dan lain-lain.
Yandex adalah mesin pencari terbesar dan terpopuler keempat di dunia, setelah Google, Bing, dan Yahoo. Pada tahun 2023, Yandex memiliki pangsa pasar sebesar 0.85%. Sebagian besar penggunanya berasal dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Turki, dan Ukraina. Di Indonesia sendiri, Yandex juga mulai dikenal oleh sebagian masyarakat.
Salah satu keunikan dari Yandex adalah teknologi pencarian berbasis lokasi. Artinya, pengguna bisa menyempitkan hasil pencarian sesuai dengan negara atau wilayah mereka. Hal ini berguna untuk mencari informasi yang lebih relevan dan akurat. Selain itu, Yandex juga memiliki fitur-fitur canggih lainnya, seperti penerjemahan otomatis, penyimpanan awan, dan analisis data.
Namun, ada satu hal lagi yang membuat Yandex menarik perhatian orang-orang di Indonesia. Yaitu penggunaan kata “Yandex” sebagai kode bahasa gaul. Ya, kata “Yandex” sering digunakan oleh orang-orang yang suka menjelajahi konten-konten tertentu yang tidak ditampilkan oleh Google. Misalnya, konten dewasa, ilegal, atau berbahaya.
Contoh penggunaannya bisa seperti ini: “Aku mau nge-Yandex ah!”, yang berarti “Aku mau mencari konten tertentu dengan menggunakan Yandex”. Atau “Kamu tahu arti Yandex gak?”, yang berarti “Kamu tahu apa yang aku cari dengan menggunakan Yandex gak?”. Kata “Yandex” menjadi semacam sandi atau rahasia bagi orang-orang yang memiliki minat khusus.
Lalu, mengapa orang-orang memilih Yandex daripada Google atau mesin pencari lainnya? Ada beberapa alasan yang mungkin bisa menjelaskannya. Pertama, karena Yandex lebih fleksibel dan tidak terlalu ketat dalam menyaring hasil pencarian. Kedua, karena Yandex lebih mudah diakses dan tidak membutuhkan VPN atau proxy. Ketiga, karena Yandex lebih anonim dan tidak menyimpan riwayat pencarian pengguna.
Tentu saja, penggunaan kata “Yandex” sebagai kode bahasa gaul ini tidak selalu bermakna negatif atau buruk. Ada juga orang-orang yang menggunakan Yandex untuk mencari informasi-informasi yang berguna atau bermanfaat bagi mereka. Misalnya, informasi tentang budaya, sejarah, politik, atau teknologi dari negara-negara lain.
Namun demikian, penggunaan kata “Yandex” sebagai kode bahasa gaul ini juga menunjukkan adanya kemerosotan moral dan kekurangan pikiran dari generasi muda Indonesia saat ini. Banyak dari mereka yang menyalahgunakan teknologi untuk memuaskan nafsu mereka tanpa memikirkan dampak dan risiko yang bisa ditimbulkan. Mereka juga mengabaikan nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan merugikan bangsa Indonesia yang sedang membangun diri menuju masa depan yang lebih baik. Generasi muda Indonesia seharusnya menjadi agen perubahan yang positif dan kreatif, bukan menjadi pengikut arus yang negatif dan konsumtif. Generasi muda Indonesia seharusnya mempunyai karakter dan moralitas yang baik, bukan mengikuti gaya hidup yang buruk.
Oleh karena itu, hei pembaca jurnalfaktual.id, terutama generasi muda Indonesia, untuk bersikap bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi, terutama mesin pencari seperti Yandex. Jangan sampai Anda terjerumus ke dalam konten-konten yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Ingatlah bahwa internet adalah dunia yang luas dan tak terbatas. Ada banyak hal yang bisa Anda temukan di sana, baik yang positif maupun negatif. Jangan bodoh!