Cyber Forces Korut Bisa Tembus 90% Pertahanan Internet Sejagad?

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Cyber Forces Korut Bisa Tembus 90% Pertahanan Internet Sejagad?
Cyber Forces Korut Bisa Tembus 90% Pertahanan Internet Sejagad?

jfid – Korea Utara (Korut) dikenal sebagai negara tertutup yang sangat menjaga kerahasiaan aktivitasnya.

Namun, di balik tirai besi itu, terdapat sekelompok orang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang cyber.

Mereka adalah para hacker Korut yang tergabung dalam berbagai unit cyber yang disebut ‘Cyber Forces’.

Cyber Forces Korut bukanlah sekadar peretas biasa yang hanya mencari sensasi atau uang. Mereka adalah tentara cyber yang dilatih dan didukung oleh rezim Pyongyang untuk melakukan operasi cyber yang bertujuan mengumpulkan informasi, mengganggu sistem, mencuri dana, dan bahkan membunuh target.

Cyber Forces Korut memiliki struktur yang bervariasi, fleksibel, dan lincah. Mereka terdiri dari hacker, kriptolog, dan pengembang perangkat lunak yang berada di bawah naungan berbagai lembaga, seperti Komisi Pertahanan Nasional, Partai Buruh Korea, Kementerian Pertahanan Rakyat, dan Biro Pengintai Umum.

Salah satu unit cyber Korut yang paling terkenal adalah Biro 121, yang beranggotakan sekitar 1.800 orang prajurit cyber elit.

Mereka adalah orang-orang berbakat yang dipilih dan dilatih sejak usia 17 tahun di universitas-universitas bergengsi di Korut, seperti Universitas Kim Il Sung, Universitas Teknologi Kim Chaek, dan Mirim College.

Biro 121 bertanggung jawab atas berbagai serangan cyber yang ditujukan kepada negara-negara musuh, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Mereka juga dikirim ke luar negeri untuk belajar lebih lanjut dan menggunakan jaringan internet asing yang lebih terbuka dan anonim.

Beberapa serangan cyber yang diduga dilakukan oleh Biro 121 antara lain adalah peretasan Sony Pictures pada 2014, yang dipicu oleh film komedi The Interview yang mengolok-olok pemimpin Korut Kim Jong Un; peretasan bank Nonghyup Korea Selatan pada 2011, yang mengakibatkan kerugian sekitar US$ 170 juta; dan peretasan bursa mata uang kripto, yang menghasilkan pendapatan ilegal sekitar US$ 2 miliar.

Selain Biro 121, ada juga unit-unit cyber lain yang beroperasi di bawah Partai Buruh Korea, seperti Unit 35, Unit 204, dan Kantor 225.

Mereka memiliki tugas-tugas yang berbeda, seperti melatih agen cyber, melakukan spionase online, dan perang psikologis.

Cyber Forces Korut tidak hanya mengandalkan kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas, inovasi, dan adaptasi. Mereka mampu membuat perangkat lunak berbahaya (malware) yang canggih dan sulit dilacak, serta memanfaatkan celah-celah keamanan di sistem-sistem komputer target.

Menurut Asisten Direktur Divisi Cyber FBI, Joseph Demarest, malware yang digunakan oleh Korut untuk meretas Sony Pictures bisa melewati 90 persen pertahanan internet dunia yang digunakan oleh sektor swasta dan pemerintah.

“Malware yang dipakai mungkin bisa melewati 90 persen pertahanan internet dunia yang dipakai oleh sektor swasta saat ini, bahkan mungkin juga menyusup ke sistem pemerintah,” ujar Demarest pada 2014.

Cyber Forces Korut juga memiliki jaringan internasional yang luas, yang melibatkan beberapa negara sekutu, seperti China, Rusia, dan India. Mereka menggunakan komputer-komputer di negara-negara tersebut sebagai titik akses untuk melancarkan serangan-serangan mereka.

Cyber Forces Korut merupakan ancaman nyata yang harus diwaspadai oleh dunia. Mereka memiliki motivasi, sumber daya, dan kemauan untuk melakukan operasi cyber yang berbahaya dan merugikan.

Mereka juga memiliki loyalitas yang tinggi kepada pemimpin Korut, yang tidak segan-segan menggunakan cyber sebagai senjata rahasia untuk mencapai tujuannya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article