Tanam Hexa Reef, PHE WMO Gandeng Warga Tlangoh Lestarikan Pesisir dan Dongkrak Pariwisata

Redaksi
By Redaksi
4 Min Read
Tanam Hexa Reef, PHE WMO Gandeng Warga Tlangoh Lestarikan Pesisir dan Dongkrak Pariwisata (Ilustrasi)
Tanam Hexa Reef, PHE WMO Gandeng Warga Tlangoh Lestarikan Pesisir dan Dongkrak Pariwisata (Ilustrasi)
- Advertisement -

Jf.id, BANGKALAN – Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir di Kabupaten Bangkalan.

Melalui program pemberdayaan masyarakat, perusahaan menggandeng warga Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjungbumi, untuk melaksanakan penanaman Hexa Reef sebagai langkah menahan abrasi sekaligus mendorong perkembangan ekowisata di Pantai Pasir Putih Tlangoh.

Ad image

Program penanaman Hexa Reef ini merupakan inovasi hasil kolaborasi PHE WMO dengan Teknik Kelautan ITS Surabaya. Struktur berbentuk heksagonal tersebut dirancang untuk meredam gelombang, memperlambat abrasi, serta membentuk ekosistem laut baru yang lebih sehat dan produktif.

Selain menciptakan habitat bagi biota pesisir, teknologi ini juga membuka peluang pengembangan wisata bahari berbasis konservasi. Pada tahun ini, PHE WMO kembali menanam 120 ton Hexa Reef, melanjutkan pemasangan sebelumnya yang mencapai 390 ton di sejumlah titik strategis pesisir Tlangoh.

Dalam rencana jangka panjang, struktur tersebut akan dipasang hingga empat kilometer guna mengurangi abrasi yang saat ini tercatat rata-rata tujuh meter per tahun.

Manager WMO Field, Nofrie Nianta Charitapermana, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat pesisir. Ia menekankan bahwa program ini memiliki manfaat ganda, yakni perlindungan lingkungan sekaligus peningkatan kapasitas masyarakat.

“Penanaman hexa reef ini bukan hanya melindungi pantai dari abrasi, tetapi juga membangun ekosistem laut yang lebih sehat dan produktif,” ujarnya.

“Kami berupaya menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan.” imbuh dia.

Kegiatan penanaman turut dihadiri perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Bangkalan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan, Pemerintah Desa Tlangoh, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tlangoh selaku mitra binaan PHE WMO.

Apresiasi juga disampaikan Kabag Kebudayaan dan Pariwisata Bangkalan, Lailatun N, yang menilai dukungan PHE WMO telah memberikan dampak positif bagi pengembangan kawasan Pantai Pasir Putih Tlangoh.

“Dukungan dari PHE WMO membuka peluang ekonomi baru bagi warga lokal sekaligus menjaga kelestarian alam pesisir,” katanya.

Kepala Desa Tlangoh, Kudrotul Hidayat, juga berharap program tersebut terus berlanjut karena memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Selain pantai terlindungi dari abrasi, masyarakat juga mendapat lapangan kerja baru melalui kegiatan pengembangan wisata,” ujarnya.

Saat ini, Pantai Pasir Putih Tlangoh memang menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata di pesisir utara Bangkalan. PHE WMO turut menyediakan sarana dan prasarana pendukung untuk memperkuat potensi ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata berbasis lingkungan.

Nofrie menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan komitmen PHE WMO dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, terutama dalam mendukung agenda penanganan perubahan iklim, pemulihan ekosistem laut, serta peningkatan ekonomi lokal sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan beragam upaya ini, PHE WMO bersama masyarakat Tlangoh berharap kawasan pesisir Bangkalan tidak hanya pulih secara alami, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan produktif.

- Advertisement -
Share This Article