Skenario Debat Capres Cawapres Pilpres 2024

Deni Puja Pranata
8 Min Read
Pose Amin Di Surat Suara Kpu Jadi Sorotan 
Pose Amin Di Surat Suara Kpu Jadi Sorotan 
- Advertisement -

jfid – Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi ajang perebutan kekuasaan antara tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (nomor urut 3).

Salah satu tahapan penting dalam Pilpres 2024 adalah debat capres-cawapres yang akan digelar sebanyak lima kali, yang terdiri dari tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. Debat ini bertujuan untuk menguji visi, misi, program, dan kompetensi para paslon di hadapan publik, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai kualitas dan kredibilitas mereka.

Debat capres-cawapres Pilpres 2024 dijadwalkan mulai berlangsung pada Desember 2023, dengan tema-tema yang sudah disusun dan difinalisasi oleh KPU RI. Tema-tema tersebut meliputi isu-isu strategis dan aktual yang berkaitan dengan kepentingan nasional, seperti ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, luar negeri, dan lain-lain.

Demikian jadwal debat capres dan cawapres menjadi sebagai berikut:

Ad imageAd image

– Debat I tanggal 12 Desember 2023

– Debat II tanggal 22 Desember 2023

– Debat III tanggal 7 Januari 2024

– Debat IV tanggal 21 Januari 2024

– Debat V tanggal 4 Februari 2024

Nantinya debat akan ditayangkan di stasiun TV nasional dengan total durasi 150 menit. Debat akan dapat dibagi menjadi enam segmen.

Pada segmen pertama adalah pembukaan, pembacaan tata tertib dan penyampaian visi, misi, dan program kerja. Di segmen kedua bakal ada pendalaman visi, misi, dan program kerja.

Debat capres-cawapres Pilpres 2024 diprediksi akan menjadi ajang adu gagasan, argumentasi, dan retorika yang sengit dan menarik. Setiap paslon tentu akan berusaha untuk menunjukkan keunggulan dan kelebihan mereka, sekaligus menyerang dan menangkis kelemahan dan kekurangan lawan-lawan mereka.

Namun, siapa yang akan menang dalam debat capres-cawapres Pilpres 2024? Pertanyaan ini tentu tidak mudah dijawab, karena banyak faktor yang mempengaruhi hasil dan dampak debat, seperti substansi materi, gaya penyampaian, sikap dan perilaku, penampilan fisik, dukungan media, dan respons publik.

Untuk memberikan gambaran tentang potensi dan tantangan masing-masing paslon dalam debat capres-cawapres Pilpres 2024, berikut adalah analisis singkat tentang profil dan karakteristik mereka:

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Paslon nomor urut 1 ini merupakan perpaduan antara figur intelektual dan politisi senior yang memiliki basis massa yang kuat, khususnya di kalangan Islam. Anies Baswedan, yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017, dikenal sebagai akademisi dan aktivis yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang politik dan pendidikan. Ia pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan pendiri Gerakan Indonesia Mengajar.

Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan partai politik pengusung Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dan pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Dalam debat capres-cawapres Pilpres 2024, paslon Anies-Cak Imin kemungkinan akan menonjolkan tema-tema yang berkaitan dengan keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, toleransi beragama, dan kebangsaan. Mereka juga akan mengandalkan pengalaman dan prestasi mereka di bidang pemerintahan, pendidikan, dan sosial.

Namun, paslon Anies-Cak Imin juga harus menghadapi beberapa tantangan dalam debat, seperti isu-isu kontroversial yang menimpa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, seperti banjir, reklamasi, anggaran, dan pandemi Covid-19. Selain itu, mereka juga harus menjawab kritik dan pertanyaan tentang koalisi politik mereka yang dianggap tidak solid dan heterogen.

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Paslon nomor urut 2 ini merupakan perpaduan antara figur militer dan pengusaha muda yang memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi, khususnya di kalangan nasionalis dan pragmatis. Prabowo Subianto, yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019, adalah mantan komandan jenderal Kopassus dan mantan panglima Kostrad yang memiliki karier militer yang cemerlang. Ia juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra dan pendiri Gerakan Prabowo Indonesia (GPI).

Gibran Rakabuming Raka, yang menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2021, adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo yang merupakan tokoh populer dan disukai banyak kalangan. Ia juga merupakan pengusaha sukses yang memiliki berbagai usaha di bidang kuliner, properti, dan media. Ia juga merupakan Ketua Umum HIPMI Jawa Tengah dan pendiri Gibran Center.

Dalam debat capres-cawapres Pilpres 2024, paslon Prabowo-Gibran kemungkinan akan menonjolkan tema-tema yang berkaitan dengan kedaulatan negara, pembangunan ekonomi, kemandirian energi, dan reformasi birokrasi. Mereka juga akan mengandalkan pengalaman dan prestasi mereka di bidang pertahanan, pemerintahan, dan bisnis.

Namun, paslon Prabowo-Gibran juga harus menghadapi beberapa tantangan dalam debat, seperti isu-isu sensitif yang menimpa Prabowo sebagai mantan militer, seperti hak asasi manusia, demokrasi, dan loyalitas politik. Selain itu, mereka juga harus menjawab kritik dan pertanyaan tentang dinasti politik yang melibatkan Gibran sebagai putra presiden dan hubungan koalisi mereka dengan partai-partai lain.

Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Paslon nomor urut 3 ini merupakan perpaduan antara figur birokrat dan akademisi yang memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi, khususnya di kalangan moderat dan progresif. Ganjar Pranowo, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sejak 2013, adalah politisi muda yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang ilmu komunikasi dan politik. Ia juga merupakan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah dan anggota DPR RI periode 2004-2013.

Mahfud MD, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sejak 2019, adalah akademisi dan praktisi hukum yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang hukum dan filsafat. Ia juga merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, mantan Ketua MKD DPR RI, dan mantan Menteri Pertahanan.

Dalam debat capres-cawapres Pilpres 2024, paslon Ganjar-Mahfud kemungkinan akan menonjolkan tema-tema yang berkaitan dengan pelayanan publik, penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan reformasi politik. Mereka juga akan mengandalkan pengalaman dan prestasi mereka di bidang pemerintahan, hukum, dan keamanan.

Namun, paslon Ganjar-Mahfud juga harus menghadapi beberapa tantangan dalam debat, seperti isu-isu krusial yang menimpa Mahfud sebagai Menko Polhukam, seperti terorisme, Papua, dan UU Cipta Kerja. Selain itu, mereka juga harus menjawab kritik dan pertanyaan tentang koalisi politik mereka yang dianggap tidak representatif dan dominan.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article