Seruan Presiden Argentina Terhadap Pembongkaran Masjid Al-Aqsa Demi Sebuah Kuil

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
14 Min Read
Seruan Presiden Argentina Terhadap Pembongkaran Masjid Al-Aqsa Demi Sebuah Kuil
Seruan Presiden Argentina Terhadap Pembongkaran Masjid Al-Aqsa Demi Sebuah Kuil
- Advertisement -

Israel, sebagai negara yang menguasai Yerusalem Timur sejak tahun 1967, tentu saja menyambut baik seruan Milei untuk pembangunan kembali Kuil Ketiga Yahudi.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang tidak dapat dibagi, meskipun statusnya tidak diakui oleh sebagian besar negara dan organisasi internasional.

Israel juga mengklaim hak atas Bukit Bait Suci, yang mereka sebut sebagai Har HaBayit, sebagai tempat suci bagi umat Yahudi.

Israel mengizinkan umat Yahudi untuk mengunjungi Bukit Bait Suci, tetapi melarang mereka untuk berdoa di sana, untuk menghindari konfrontasi dengan umat Islam yang mengelola situs tersebut.

Ad imageAd image

Namun, ada sebagian kelompok Yahudi yang tidak puas dengan kebijakan Israel tersebut, dan ingin membangun kembali Kuil Ketiga Yahudi di Bukit Bait Suci.

Mereka berpendapat bahwa pembangunan kembali kuil tersebut adalah kewajiban agama dan nasional bagi umat Yahudi, dan merupakan syarat untuk kedatangan Mesias dan akhir zaman.

Mereka juga berpendapat bahwa Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah adalah bangunan ilegal yang harus dihancurkan, karena mereka didirikan di atas tanah yang dicuri dari umat Yahudi.

Mereka sering melakukan provokasi dan gangguan di Bukit Bait Suci, seperti berdoa, bernyanyi, menari, membawa bendera Israel, dan bahkan mencoba meletakkan batu pertama untuk kuil ketiga.

Tindakan-tindakan ini sering memicu bentrokan dan kekerasan antara umat Yahudi dan umat Islam, serta antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina.

Reaksi Israel terhadap seruan Milei untuk pembangunan kembali Kuil Ketiga Yahudi mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Keinginan untuk mempertahankan status quo dan menghindari eskalasi konflik. yang dapat membahayakan keamanan dan stabilitas Israel.

Israel mungkin menyadari bahwa seruan Milei adalah hal yang tidak realistis dan tidak dapat diterima oleh umat Islam, dan bahwa upaya untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah akan menimbulkan kemarahan dan perlawanan yang luar biasa, baik dari Palestina maupun dari dunia Islam.

Israel mungkin juga tidak ingin mengambil risiko memicu perang regional atau global, yang dapat melibatkan negara-negara Arab dan Muslim, serta negara-negara Barat dan sekutu-sekutu mereka.

Israel mungkin juga tidak ingin mengorbankan hubungan diplomatik dan ekonomi yang telah dibangun dengan beberapa negara Arab dan Muslim, seperti Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan, yang telah mengakui Israel dan menormalisasi hubungan dengan negara tersebut.

Keinginan untuk memanfaatkan seruan Milei sebagai alat tekanan dan negosiasi, yang dapat memberikan keuntungan bagi Israel.

Israel mungkin ingin menggunakan seruan Milei sebagai ancaman atau iming-iming bagi Palestina dan negara-negara Arab dan Muslim lainnya.

untuk memaksa mereka mengakui klaim Israel atas Yerusalem dan Bukit Bait Suci, atau setidaknya mengurangi tuntutan dan protes mereka terhadap kebijakan Israel di wilayah tersebut.

Israel mungkin juga ingin menggunakan seruan Milei sebagai bahan tawar-menawar dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, untuk mendapatkan dukungan dan bantuan lebih.

Bagaimana Reaksi Palestina dan Dunia Islam terhadap Seruan Milei?

Palestina dan dunia Islam tentu saja mengecam dan menolak seruan Milei untuk pembangunan kembali Kuil Ketiga Yahudi.

Mereka menganggap seruan tersebut sebagai penghinaan dan provokasi terhadap agama dan hak-hak mereka.

Mereka juga menganggap seruan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan resolusi PBB, yang mengakui hak Palestina atas Yerusalem Timur dan Bukit Bait Suci, dan melarang perubahan status quo di wilayah tersebut.

Reaksi Palestina dan dunia Islam terhadap seruan Milei mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Keinginan untuk mempertahankan hak dan martabat mereka, yang mereka anggap telah dilanggar oleh Israel dan sekutu-sekutunya.

Mereka mungkin merasa bahwa seruan Milei adalah serangan terhadap identitas dan eksistensi mereka, dan bahwa mereka harus melawan dan mempertahankan diri mereka.

Mereka mungkin juga merasa bahwa seruan Milei adalah tantangan terhadap iman dan kesetiaan mereka kepada Allah dan Nabi Muhammad, dan bahwa mereka harus membuktikan dan memperjuangkan keyakinan dan komitmen mereka.

Keinginan untuk memanfaatkan seruan Milei sebagai alat propaganda dan mobilisasi, yang dapat memberikan keuntungan bagi mereka.

Mereka mungkin ingin menggunakan seruan Milei sebagai bukti dari kejahatan dan ketidakadilan Israel dan sekutu-sekutunya, dan sebagai pembenaran dari perlawanan dan jihad mereka.

Mereka mungkin juga ingin menggunakan seruan Milei sebagai ajakan untuk umat Islam dan dunia untuk mendukung dan membantu Palestina dan Masjid Al-Aqsa, dan untuk mengecam dan mengisolasi Israel dan sekutu-sekutunya.

Bagaimana Reaksi Komunitas Internasional terhadap Seruan Milei?

- Advertisement -
Share This Article