jf.id – Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang memiliki kehidupan. Bumi juga memiliki gerakan rotasi, yaitu berputar pada sumbunya sendiri. Rotasi Bumi menyebabkan perubahan siang dan malam, serta musim dan iklim di permukaan Bumi. Namun, apakah Anda tahu mengapa Bumi berputar? Apa yang menyebabkan Bumi berputar pada sumbunya? Pertanyaan ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan oleh para ilmuwan.
Sumbu rotasi Bumi adalah garis khayal yang melintasi pusat Bumi dari kutub utara ke kutub selatan. Sumbu rotasi Bumi tidak tegak lurus dengan bidang orbitnya, melainkan miring sekitar 23,5 derajat. Karena miringnya sumbu rotasi, bintang Polaris tampak tetap berada di atas kutub utara, sementara bintang lain tampak bergerak mengelilingi Polaris. Bintang Polaris juga disebut sebagai bintang utara, karena menunjukkan arah utara bagi para pelaut dan penjelajah.
Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk menyelesaikan satu putaran penuh pada sumbunya. Ini disebut sebagai hari sideris, atau hari bintang. Dalam waktu 24 jam, setiap titik di permukaan Bumi akan menghadap matahari sekali dan menjauhinya sekali. Ini menyebabkan terbitnya matahari di timur dan terbenamnya di barat. Juga, karena bentuk Bumi yang bulat, tidak semua bagian permukaan Bumi mendapat sinar matahari yang sama. Ini menyebabkan perbedaan waktu dan zona waktu di berbagai tempat di dunia.
Meskipun kita tahu bagaimana Bumi berputar, kita belum tahu pasti mengapa Bumi berputar. Ada beberapa spekulasi tentang penyebab rotasi Bumi, tetapi belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukungnya. Salah satu spekulasi adalah bahwa cairan gletser di Kutub Utara dan Selatan berpengaruh pada rotasi Bumi. Cairan gletser ini memiliki massa yang besar dan mengalir secara terus-menerus. Hal ini dapat menimbulkan gaya gesekan antara cairan gletser dan lapisan dalam Bumi, yang dapat mempengaruhi kecepatan rotasi Bumi. Spekulasi lain adalah bahwa bertambahnya massa air dan angin di permukaan Bumi dapat menarik Bumi ke arah tertentu. Massa air dan angin ini dapat dipengaruhi oleh gravitasi bulan, matahari, dan planet lain, serta oleh perubahan iklim dan cuaca. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran pada sumbu rotasi Bumi. Spekulasi lain lagi adalah bahwa gempa bumi dan aktivitas seismik di pusat Bumi dapat mendorong Bumi menuju pusatnya sendiri. Gempa bumi dan aktivitas seismik ini dapat melepaskan energi panas dan gelombang kejut yang dapat mempengaruhi rotasi Bumi.
Namun, semua teori ini masih bersifat hipotesis dan belum terbukti secara empiris. Penyebab pasti mengapa Bumi berputar masih menjadi misteri yang belum terpecahkan oleh para ilmuwan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab pasti mengapa Bumi berputar.