jfid – Pneumonia adalah peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit. Gejala pneumonia meliputi batuk, demam, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan.
Pneumonia dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih berisiko pada anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Belakangan ini, China mengalami lonjakan kasus pneumonia, terutama pada anak-anak. Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, peningkatan ini dikaitkan dengan peredaran patogen yang diketahui, seperti influenza, respiratory syncytial virus (RSV), SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19), dan Mycoplasma pneumoniae.
Mycoplasma pneumoniae adalah salah satu penyebab pneumonia yang paling umum, terutama pada anak-anak dan remaja. Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang sangat kecil yang tidak memiliki dinding sel.
Bakteri ini dapat menempel pada sel-sel saluran pernapasan dan merusak permukaannya, sehingga menyebabkan peradangan dan iritasi.
Mycoplasma pneumoniae menyebar melalui kontak dengan cairan pernapasan, seperti percikan ludah saat batuk atau bersin. Bakteri ini dapat bertahan hidup di udara selama beberapa jam, sehingga dapat menular di tempat-tempat yang ramai atau tertutup, seperti sekolah, asrama, atau transportasi umum.
Mycoplasma pneumoniae menyebabkan pneumonia atipikal, yang juga disebut sebagai “walking pneumonia”. Pneumonia atipikal adalah bentuk pneumonia yang lebih ringan daripada pneumonia tipikal, yang disebabkan oleh bakteri lain seperti Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae.
Gejala pneumonia atipikal meliputi batuk kering, demam rendah, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala ini biasanya muncul secara bertahap dalam waktu 1-4 minggu setelah terpapar bakteri.
Pneumonia atipikal dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, tetapi dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Untuk mencegah komplikasi, dokter biasanya meresepkan antibiotik yang efektif melawan Mycoplasma pneumoniae, seperti makrolida, tetrasiklin, atau fluorokuinolon. Antibiotik ini harus diminum sesuai anjuran dokter, meskipun gejala sudah membaik.
Untuk mencegah penularan Mycoplasma pneumoniae, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
- Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin, dan membuang tisu bekas dengan benar.
- Menghindari berbagi barang pribadi, seperti gelas, piring, sendok, garpu, atau sikat gigi, dengan orang lain.
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan menjauhkan diri dari keramaian atau tempat tertutup jika sedang sakit.
- Menggunakan masker wajah saat berada di tempat umum, terutama jika ada risiko terpapar COVID-19.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup.
Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia di China dan negara-negara lain. Pneumonia ini biasanya ringan, tetapi dapat berlangsung lama dan menyebabkan komplikasi jika tidak diobati.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala, mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, serta menerapkan pencegahan yang efektif.